Thursday, July 12, 2012

Fakta, Ternyata Batuk Bisa Disembuhkan dengan Sugesti

Hampir semua orang pastilah pernah mengalami batuk di dalam kehidupan sehari-harinya. Namun, kerap kali ada kesalahan pengertian dengan definisi batuk itu sendiri. Batuk sering disebut sebagai salah satu penyakit yang harus segera disembuhkan dengan meminum obat. Padahal, batuk itu sendiri bukanlah sebuah penyakit.

Batuk bisa terjadi akibat sebuah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan. Aktivitas dan mekanisme tersebut juga bisa menandakan bahwa kita tengah dilanda gejala suatu penyakit. Batuk bisa juga terjadi akibat sebuah reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan akibat adanya lender, makanan, debu, asap, dan berbagai penyebab lainnya. Batuk lebih memiliki makna sebagai refleks fisiologis untuk melindungi tubuh dan benda-benda asing yang masuk ke tenggorokan.

Namun bila kita terus-menerus dilanda batuk tanpa henti dan seakan kian menjadi parah seiring dengan berjalannya waktu, maka reaksi fisiologis tersebut bisa berubah menjadi sebuah penyakit yang cukup mengganggu. Bahkan bila kita meremehkan batuk tersebut, bisa jadi kita terkena iritasi dan terserang infeksi di bagian tenggorokan. Tentu saja ini akan membawa kerugian kepada diri kita.

Banyak orang yang menyarankan kita untuk segera meminum obat batuk, baik dalam bentuk syrup atau tablet. Dengan diramu oleh berbagai macam jenis bahan kimia dan juga alami, khususnya untuk obat batuk berbentuk cair, kita akan merasakan sensasi hangat berkat tambahan bahan-bahan tersebut. Tetapi, tahukah Anda bahwa batuk bisa disembuhkan hanya lewat pikiran kita tanpa harus mengkonsumsi obat batuk?

Untuk menguji teori tersebut, sebuah penelitian dilakukan oleh para ahli dari Universitas Queensland di Australia melakukan ujicoba dengan melibatkan beberapa partisipan. Tim yang dipimpin Stuart Mazzone meminta 21 partisipan dalam penelitian tersebut untuk menghirup zat capsaicin atau satu zat yang terkandung dalam sebuah cabai dan memiliki rasa pedas di tenggorokan.

Sebelumnya, sebagian partisipan diminta menghirup obat semprot yang oleh peneliti dikatakan mengandung anestesi lokal bernama lidocain. Secara teori, pemberian lidocainakan meredam respons batuk, sehingga partisipan lebih tahan menghirup uap cabe tanpa batuk-batuk.

Hasilnya dari percobaan tersebut sesuai dengan ekspektasi para peneliti. Sebanyak 45% dari para partisipan yang telah menggunakan zat lidocain tidak lagi mengalami batuk yang berkepanjangan. Namun satu hal yang membuat data tersebut mengejutkan, adalah kenyataan bahwa para peneliti ternyata hanya menggunakan placebo sebagai pengganti anestesi lokal tersebut.

Hal tersebut menunjukkan bahwa para partisipan bisa mengatasi rasa gatal dan batuk yang melanda mereka dengan sebuah kekuatan pikiran. Dalam beberapa kasus ringan, bahkan para pasien kerap diberikan obat-obatan placebo atau obat-obatan kosong. Terbukti, gangguan batuk tersebut mengilang setelah mereka mengkonsumsi zat tersebut.

“Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya, yakni zat placebo berfungsi sebagai anti obat-obatan,” jelas Ronald Eccles dari Cardiff University, seorang ahli yang sempat melakukan penelitian yang sama di Inggris. “Saya pikir kuncinya adalah, bahwa jika pasien percaya dan mempunyai sugesti yang baik pada pengobatannya, maka apapun obatnya (termasuk obat kosong) tetap akan muncul efeknya.
sumber : oktomagazine.com

No comments:

Post a Comment