Monday, March 20, 2017

10 Tips Bela Diri Sederhana Buat Cewek Supaya Tetap Aman Saat Sendirian


Sebagai cewek, bukan berarti kamu makhluk yang lemah. Fisikmu memang lebih mungil dari kebanyakan laki-laki, bukan berarti kamu gak bisa melindungi diri sendiri. Dan satu lagi for your information, belajar beladiri bukan berarti mendukung "tindakan kekerasan", mostly pelaku tindakan kekerasan bukan karena mampu beladiri tapi mental nya memang buruk dan niat nya memang jahat, dont judge a book by a cover.
Kejahatan bisa datang pada siapa saja, dan di tempat yang gak diduga, dan pelaku kejahatan gak hanya orang tidak kenal bahkan orang yang paling kamu kenal sekalipun. Untuk mencegah kejahatan itu mencelakakan dirimu, setidaknya kamu harus mengetahui tips-tips berikut ini. Nggak perlu jadi ahli silat atau kung fu; cukup dengan 10 tips sederhana ini, kamu bisa banget melindungi dirimu.

1. Bela diri dimulai dari mental. Persiapkan mentalmu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Persiapkan mentalmu untuk kemungkinan terburuk, Coba bayangkan apa yang terjadi saat kamu berada pada situasi di mana dirimu terancam. Apa yang kira-kira akan kamu lakukan ketika ada seseorang yang tiba-tiba mau memerkosa, merampok, atau menculikmu? Nah, banyak orang yang merasa dirinya aman dari tindak kejahatan. Saat benar-benar mengalaminya, mereka panik dan gak mampu berbuat apa-apa.
Tidak ada orang di dunia ini yang benar-benar aman dari risiko kejahatan. Makanya, penting banget buat mempersiapkan mentalmu. Gak susah kok. Visualisasikan saja suatu tindak kejahatan terjadi pada dirimu, lalu jawab pertanyaan berikut: apa yang mesti kamu lakukan supaya selamat?

2. Selalu waspada. Tak hanya saat malam, namun juga saat siang yang ramai dan penuh orang

Selalu waspada di manapun kamu berada. Ingatlah tiga hal sederhana ini: Lihat, Dengar, dan Rasakan. Pertajam ketiga inderamu ini untuk mewaspadai sekelilingmu. Hindari menggunakan earphone atau HP saat kamu lagi berada di jalan atau keramaian. Berjalanlah dengan tegak dan perhatikan sekeliling. Kalau memungkinkan, mintalah seseorang untuk menemanimu.Atau tel orang yang kamu percaya, entah cowok mu, teman mu, orang tua mu, inget film Taken? nah Tel bila ada sesuatu yg mencurigakan.

3. Instingmu akan mengatakan kalau ada sesuatu yang tak beres di sekitarmu. Percayai insting itu.

Percayai instingmu, Instingmu adalah senjata terbaik untuk melindungi dirimu. Seperti halnya insting bertahan hidup hewan, manusia juga memilikinya. Sayangnya, seringkali akal sehat justru menghalangi intuisi. Ketika suatu hari kita merasa ketakutan tanpa sebab yang jelas, kita cuma menganggapnya sebagai paranoia.
Dengan mempercayai intuisimu, kamu bisa belajar membedakan mana perasaan takut yang sesungguhnya dengan rasa cemas yang gak perlu. Kalo kamu punya firasat buruk, jangan diabaikan. Lebih baik diri kita aman daripada mengabaikannya lalu malah jadi korban tindak kejahatan.

4. Kenakan pakaian yang memudahkan gerakan, sepatu yang nyaman, dan jangan bengong.

Jangan tampak seperti target yang mudah, Bersikaplah waspada, perhatikan sekeliling, dan hindari bengong. Kalau memungkinkan, selalu gunakan pakaian yang bisa memberikanmu mobilitas optimal seperti celana panjang dan sepatu olahraga. Bawa barang seperlunya saja. Jangan lupa, tetaplah berada di tempat yang terang dan cukup ramai. Kalo penjahat menganggapmu sulit dijadikan target, mereka akan mundur teratur kok.

5. Waspadai orang-orang yang bergerombol dan membuntuti. Bisa jadi mereka punya niat yang tak baik hati.

Waspadai perilaku tertentu yang berpotensi menimbulkan kejahatan, Percayalah bahwa sebagian besar orang gak bermaksud buruk padamu, walaupun orang yang bermaksud buruk akan memberikan sinyal-sinyal tertentu. Pelaku kejahatan gak akan serta-merta menggunakan kekerasan; mereka biasanya akan memancing korbannya ke tempat sepi di mana dia jadi gak berdaya.
Waspadai sekelompok orang yang bergerombol, seseorang yang dari tadi mungkin membuntutimu, atau mereka yang menawarkan bantuan dengan sedikit memaksa. Dengan bersikap waspada dan mempercayai nalurimu, kamu bisa cepat tanggap terhadap orang-orang seperti ini.

6. Ini bukan cuma soal orang asing. Bahkan orang yang kita kenal pun bisa saja bermaksud buruk.

Tetap hait-hati dengan orang-orang yang kamu kenal, Mereka yang kamu kenal dan gak terlihat berbahaya tetap punya potensi untuk melakukan tindak kejahatan terhadapmu. Tetaplah waspada. Selalu kabari orang-orang terdekatmu, dengan siapa dan di mana kamu berada saat ini. Ingat Ingat " An Open Enemy Is Better Than A Close Friend".

7. Pahami kekuatanmu serta titik kelemahan lawan.

Serang titik kelemahan lawan, Tulang sikumu adalah bagian tubuhmu yang paling keras. Ayunan siku yang cukup kuat ke arah wajah lawanmu bisa membuat dia limbung. Ketika kamu harus melindungi diri, fokuskan pada area sensitif lawan: mata, hidung, tenggorokan, perut, selangkangan dan tulang kering.
Saat dia limbung atau kesakitan, jangan diam saja. Larilah sekuat tenaga ke tempat ramai. Kamu pikir para ahli beladiri selalu menghadapi lawan dengan jurus jurus nya? Tidak, mereka bilang  Menghindar dan jangan sok jago, kalo perlu teriak minta tolong atau Lari itu ada solusi Terbaik.

8. Saat diserang, kamu mungkin akan ketakutan. Latih reaksi cepatmu dengan kelas bela diri praktis.

Ikut kelas bela diri praktis, Tentu cara membela dirimu akan jauh lebih efektif jika kamu mengerti sistem yang benar. Makanya, bakal bermanfaat banget kalau kamu mengambil kelas bela diri praktis. Dalam bela diri seperti Krav Maga dan beberapa sistem bela diri lainnya, kamu akan diajari cara bertahan dari pisau, pedang, bahkan pistol. Seandainya gak memungkinkan, kamu juga bisa memanfaatkan kanal video di internet untuk memperoleh tips bela diri praktis. Jangan lupa cari rekan latihan, ya.


9. Kunci motor, parfum, bahkan kertas proposal skripsi bisa jadi alat sederhana untuk membela diri.

Kunci sepeda motor dan mobil bisa dimanfaatkan sebagai senjata, Benda-benda yang ada di tasmu bisa kamu gunakan untuk membela diri, lho: kunci kendaraan bermotor, parfum, bahkan sebundel kertas proposal kuliahmu. Kunci yang kamu letakkan di antara jemarimu bisa kamu gunakan sebagai brass knuckle, parfummu bisa kamu semprotkan ke mata lawan, sebundel kertas yang digulung bisa kamu gunakan untuk menusuk atau memukul. Tentu saja, untuk membuat barang-barang ini jadi senjata yang efektif kamu perlu belajar dari kelas bela diri praktis ataupun video.

10. Selanjutnya, ikuti tips-tips bela diri praktis berikut ini:

1. Merasa diikuti? Beri sinyal pada si pelaku bahwa kamu menyadari kehadirannya. Beri sinyal kamu mengetahuinya, Berhenti di tempat yang ramai, beri tatapan tajam padanya. Atau kalau situasi gak aman, masuklah ke minimarket yang memiliki CCTV dan minta bantuan lewat telepon.


2. Saat kamu ditodong demi barang berharga, buang dompetmu ke satu arah lalu kaburlah sekencang-kencangnya ke arah lain.Kabur! Pelaku mungkin akan lebih tertarik pada barangmu dan memberimu celah untuk kabur.

3. Ketika taksimu berbelok ke tempat yang tampak sepi dan berbahaya, ini berlaku untuk taxi  online juga loh, tips yang suka naik taxi online jangan pernah duduk di samping supir. Cekik sopirnya dengan sabuk pengaman atau tali tasmu. Waspada di taksi Cekikan di leher akan membuat pelaku lemas. Saat kamu berangkat, jangan cuma mengatakan tujuanmu, beri tahu juga rute yang kamu inginkan. Kalo kamu gak paham rutenya, manfaatkan GPS di ponselmu.

4.Saat seseorang menyatroni rumahmu, larilah ke dapur.
Di dapur, banyak perkakas yang bisa dijadikan senjata, Dapur adalah tempatnya segala perkakas yang efektif untuk melindungi diri. Kamu juga bisa melempar pelaku dengan piring dan gelas untuk menarik perhatian tetangga. Selain itu, dapur rumah biasanya punya pintu keluar terpisah dari pintu utama.

5. Manfaatkan kuku jempolmu untuk melukai mata lawan.
Incar bagian mata dengan jempolmu, Kamu bisa memanfaatkan kukumu untuk melukai mata lawan. Incar sudut mata bagian dalam lalu lukai dengan gerakan menggaruk ke luar.

6. Serang hidung dengan telapak tanganmu.
Palm strike, Menyerang dengan telapak tangan bisa lebih kuat dari tinju, terutama bagi wanita.

7. Selangkangan adalah titik terlemah pria.
Tendang selangkangan, Tendang dengan tulang kering atau lututmu. Kalo perlu beberapa kali. Kamu juga bisa meremas, menarik dan memuntir testisnya jika memungkinkan.

8. Berusahalah mencegahnya membawamu ke tempat lain. Tempat itu pasti akan dimanfaatkan dia untuk lebih jauh menyerangmu
Lawan sekuat tenaga, Pelaku akan membawamu ke tempat di mana dia lebih mudah menjalankan aksinya dan kamu lebih tak berdaya. Jadi, jangan pernah mau dipaksa ke tempat kedua. Lawan dengan sekuat tenaga di tempat di mana kalian bertemu saat itu juga.

Itulah beberapa tips melindungi dan membela diri untuk para cewek. Ingat, kadang yang bisa kita andalkan hanya diri kita sendiri. Semoga berrmanfaat!












Tuesday, March 14, 2017

Umur 35 tahun Anda Belum Menikah? You Are So Smart.


Setiap orang pasti tidak bisa hidup menyendiri selamanya, dan membutuhkan orang lain dalam hidupnya, termasuk pasangan. Apalagi manusia sebagai mahluk sosial, pasti menginginkan seorang pendamping baik pria maupun wanita.

Salah satu cara untuk hidup bersama secara sah adalah dengan pernikahan. Tetapi tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak sekali pria maupun wanita yang lebih mementingkan karir dibandingkan menikah.

Dan mereka pun banyak yang menikah dengan usia yang sudah cukup tua. Lantas apakah Anda tahu, apa yang terjadi jika Anda tidak menikah dan tetap melajang hingga usia 35 tahun?

Dalam sebuah survei yang dikutip dari boldsky.com, banyak pria dan wanita di kelompok usia 35-40 yang berasal dari latar belakang perkotaan mengakui bahwa, mereka hampir kehilangan keinginan untuk menikah lagi.

Wanita perkotaan juga memberikan pendapatnya, jika pernikahan adalah prioritas kedua. Prioritas pertama mereka adalah pendidikan dan karir.

Lantas apa yang akan terjadi jika Anda tetap memutuskan melajang di usia lebih dari 35 tahun? Berikut ulasannya:

Fakta Pertama
Setiap pernikahan membawa kepada sebuah keterbatasan. Dan pernikahan akan mengikat seseorang. Ketika Anda terbiasa hidup melajang hingga usia 35, akan Anda kesulitan untuk menerima batasan dari pasangan.

Fakta Kedua
Meskipun pernikahan memberikan sukacita pada awalnya, tetapi pernikahan tidak pernah lepas dari masalah yang bisa mendatangkan stres, beban, dan hubungan pasang surut. Bagi Anda yang terbiasa melajang, akan memutuskan dengan cepat ikatan pernikahan atau bercerai.

Fakta Ketiga
Hidup terasa fleksibel jika Anda lajang. Jika Anda ingin melakukan perjalanan atau berpesta, Anda bisa lakukan kapan saja. Karena terbiasa, hal ini akan sulit dilakukan jika Anda menikah yang akhirnya membuat beban dan stres dalam hubungan rumah tangga.

Fakta Keempat
Jika Anda lajang, Anda akan memiliki banyak tingkat fokus dan energi untuk menjadi produktif dan gairah hidup Anda. Akan sulit bagi Anda mengorbankan semua ini dalam ikatan pernikahan setelah berumur 35 tahun.

Fakta Kelima
Jika Anda melajang terlalu lama, Anda mungkin tidak benar-benar tertarik untuk dikendalikan oleh pasangan setelah menikah.

Fakta Keenam
Setelah Anda terbiasa melajang, Anda akan membenci gaya hidup normal orang lain. Termasuk pertengkaran dalam rumah tangga, yang sering Anda dengan dari orang lain.

Fakta Ketujuh
Hal terbaik saat melajang adalah Anda dapat berkencan dengan siapa pun dan kapan saja. Mungkin ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak pria dan wanita urban, mencoba untuk tetap melajang.


Bagaimana dengan Anda?

Wednesday, March 8, 2017

Kenapa Pria Enggan Berkomitmen? Mungkin Hal Ini Penyebabnya!


Menurut sensus di Amerika selama 40 tahun terakhir, angka pernikahan terus mengalami penurunan. National Marriage Project diprakarsai Rutgers University juga menyebutkan bahwa semakin banyak pria yang takut untuk menikah. Kebanyakan dari mereka enggan membangun komitmen serius dan ikatan yang sifatnya seumur hidup.
Nah, kira-kira hal-hal apa saja yang melatarbelakangi fenomena ini? Kenapa sih para Pria enggan atau bahkan takut untuk menikah? Ini Alasan Sebenar benar nya :

1. Para Pria Takut Kalau-Kalau Keputusan untuk Berkomitmen Berarti Merelakan Kebebasan Mereka.
Secara alami, Pria  memang terlahir dengan sifat mandiri. Mereka terbiasa membuat keputusan sendiri dan menjalani hidup dengan cara yang mereka yakini. Bagi mereka, bebas adalah melakukan apa yang mereka inginkan tanpa ada orang lain yang akan menghakimi atau mengkritisi pilihan mereka. Artinya bebas disini bebas bertanggung jawab loh ya, bukan berbuat bebas semaunya, sama sekali bukan, tolong garis bawahi, penting soalnya.
Komitmen dengan pasangan membuat para pria merasa dibatasi. Ketika akhirnya punya pasangan, setiap hal yang akan dilakukan tak lagi sekadar memikirkan keinginan sendiri. Jika saat masih single mereka biasa menghabiskan malam Minggu dengan main game, nonton serial TV kabel favorite, atau nongkrong dengan teman sambil minum bir, untuk melepas penat setalah 5 hari berkutat di kantor,  hal itu rela ditinggalkan demi menemani pasangan pergi jalan-jalan. But, wait! Apakah mereka benar-benar bahagia saat melakukannya, atau sekadar berkorban agar tak terjadi masalah dengan pasangan? Hmm…jawabannya iya memang seperti itu, kadang pria melakukan hal hal yang di sukai pasangan wanita nya agar tak terjadi masalah dengan pasangan.Supaya aman dan damai saja, dan sebetulnya itu adalah hal yang sangat tidak nyaman di lakukan pria loh..

2. Pria Khawatir Jika Kamu Akan Mengganggu “Ruang” Pribadinya
Pria cenderung kental dengan karakter kelaki-lakiannya. Membiarkan kamar tidur berantakan, memilih cat dinding warna gelap, mendesain kamar dengan gaya minimalis; banyak pilihan cowok yang nyata-nyata bertolak belakang dengan pilihan cewek. Sangat tidak sama untuk perkara ini, dan menurut pria ini sangat penting baginya.
Ketika kamu masuk dan jadi bagian dalam hidupnya, kehadiranmu dianggap membolak-balikkan dunianya. Kamu mungkin akan meminta pasanganmu rajin-rajin membersihkan kamar, sekadar mengganti warna cat dinding dengan yang lebih cerah dan bernuansa segar, atau menambahkan pernak-pernik agar suasana kamar tak terlalu kaku. Meskipun tak terang-terangan, pasanganmu akan merasa bahwa ada bagian dalam dirinya yang tak lagi utuh – sebagian dirinya yang harus berkompromi denganmu.Dan hal tersebut membuat pria tidak nyaman, dan menggerus rasa cinta nya terhadap pasangan wanitanya.

3. Bagi Pria, Berusaha Setia Pada Pasangan Bukanlah Perkara Mudah
Keberanian berkomitmen jadi topik yang menarik di kalangan para Pria , begitu pula soal kesetiaan. Pasalnya, Pria  dianggap lebih rentan tidak setia atau akan merasa bosan pada pasangan.Hal ini memang harus di akui secara jujur bagi para pria, bukan berarti bangga mempunyai sifat tersebut namun lebih memahani dan mengakui kekurangan diri.
Apakah pasanganmu sudah siap memilihmu di antara sekian pilihan yang ada? Apakah dia sudah mantap menjadikanmu teman hidupnya hingga ajal yang memisahkan? Ketika kamu tidak kuasa menjawab, pun sama halnya dengan pasanganmu sendiri. Yang pasti, butuh proses demi bisa memantapkan hati dan mengambil keputusan untuk menikah.

4. Sifat Pria yang Lebih Rasional Membuat Pria Tidak Mudah Percaya Pada Kisah Putri dan Pangeran yang Hidup Bahagia Setelah Menikah.
Biasanya, cewek cenderung emosional. Menganggap bahwa pernikahan identik dengan hal-hal yang bahagia. Ketika sudah bisa bersatu, maka segala masalah di masa depan pasti bisa diselesaikan berdua.Helloooo, ini kehidupan nyata Girl!, bukan cerita Cinderalla atau Sinetron Indonesia atau Drama Korea!
Masalah nya, Pria justru melihat pernikahan dari sudut pandang yang jauh berbeda. Tentang rumitnya menyatukan dua kepribadian yang berbeda, tanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga, hingga urusan anak yang tak kalah menyita tenaga dan pikiran. Bayangkan, betapa butuh proses panjang untuk bisa menyatukan dua orang dengan cara pandang yang demikian jauh berseberangan. So Please Be Realistic.

5. Berkompromi dengan Pasangan Itu Bukan Perkara Mudah Buat Para Pria.
Demi bisa menjalani hubungan yang langgeng dan bahagia, setiap pasangan layak punya kemampuan berkompromi yang mumpuni. Ibaratnya, setiap masalah akan dibagi menjadi dua bagian – kamu dan pasanganmu masing-masing setengah bagian. Dengan kepala dingin berusaha menemukan solusi yang paling baik dan dianggap tepat.
Namun, tak jarang pasangan akan mengalami beda pendapat. Satu memilih cara A dan satu lagi lebih suka cara B. Di saat inilah kemampuan berkompromi jadi sangat diperlukan. Sayangnya, para cowok seringkali menganggap remeh kemampuan cewek dalam urusan kompromi. Para cowok lebih percaya bahwa cewek hanya akan memberikan pilihan sulit bagi mereka, misalnya: “kamu pilih nurutin aku atau kita mending putus aja?” See, coba bayangin kalau menghadapi pilihan seperti ini, Sulit men, Tidak lah mudah bagi Pria, only make me stress, gila.

6. Kehilangan Waktu Luang Jadi Salah Satu Hal yang Membuat Pria Takut Menikah.
Para Pria percaya bahwa hidup dengan embel-embel komitmen akan jauh lebih melelahkan daripada menjadi single. Selesai dengan berbagai tugas di kantor, sekadar menjemput pasangan pulang kerja atau membereskan mainan anak-anak yang berantakan bisa jadi sangat menyiksa. Akan ada saat dimana mereka mengingat momen sebagai bujangan; menikmati lelah sepulang kerja dengan pergi ke tempat gym, atau latihan fisik beladiri, bermain futsal atau sekedar minum kopi dan merokok ( bagi yang suka kopi dan rokok) sendirian di teras kamar. Priceless hal hal seperti ini bila dapat di lakukan setelah menikah, Damn....

7. Serius Berkomitmen Dengan Seorang Cewek Itu Bukan Perkara Mudah.
Di usia yang dianggap layak dan “matang” untuk menikah, tekanan sosial bisa luar biasa terasa menyiksa. Jika tak segera mengakhiri masa lajang, maka akan dinilai menyimpang atau menyalahi aturan sosial. Pertanyaan seperti “kapan nikah?” "mau sampai umur berapa belum nikah juga?" "kamu ganteng, mapan, masa ga ada yang mau nikah sama kamu?", atau  "jangan dipacarin melulu, tuh anak orang di nikahin donk?" atau “mana nih calonnya?” Seringkali membuat telinga gatal dan hati menjadi kesal, membuat mood menjadi kacau, dan perlu di ketahui, bahwa baik buruk nya seorang pria tidak dilihat dari dia sudah menikah atau belum, sama seperti menilai seseorang dari agama nya. Apakah fair? it is not fuckin fair, men. Please, kita para pria lajang juga ingin dihargai apa adanya diri kita, pilihan untuk melajang atau belum menikah adalah pilihan prinsip hidup masing masing, tidak semua pria sama pemikiran nya dengan kalian para Bullyer laknat.
Padahal, pikiran para pria justru dipenuhi dengan pertanyaan “apakah aku sudah siap menikah?”. Mengedepankan logika, cowok akan lebih sibuk mengukur kesiapan fisik dan mental mereka. Bahkan, perkara rumah pribadi, mobil, tabungan, hingga rencana karir dan investasi jadi pertimbangan utama mereka. Sangat penting bagi kami berpikir logika, makanya para pria ini dapat survive dari keras nya kehidupan dan bullshit nya dunia, karena selama ini mengedepankan Logika.

8. Ambisi Pada Pendidikan dan Karir Bisa Jadi Alasan Utamanya
Pria terlahir dianugerahi ambisi yang kuat. Mental sebagai laki-laki yang menuntun mereka untuk gigih mengejar setiap keinginan dan cita-cita. Ada kalanya komitmen justru dianggap sebagai distraksi dalam perjalanan mereka mengejar mimpi. Menikah dan punya anak mungkin akan mengganggu fokusnya pada karir dan pendidikan. Padahal, mereka masih punya niat mencapai posisi penting di kantor, membangun bisnis pribadi atau melanjutkan kuliah dan bekerja di luar negeri.Ada hal hal yang sudah menjadi cita cita pria sejak dulu sebelum bertemu pasangan, so bila saat ini pasangan tidak mendukung cita cita pria tersebut, Alhasil pria tidak akan menikahi kalian,girl.

9. Dia Mungkin Saja Ragu Pada Kesetiaanmu
Tak sedikit Pria yang mengaku takut berkomitmen lantaran ragu pada kesetian pasangan. Pasalnya, komitmen tak bisa dibangun atas rasa sayang atau cinta semata. Jadi cinta dan sayang saja tidak lah cukup untuk dapat berkomitmen. Banyak hal yang mendukung agar sebuah komitmen bisa bertahan dan langgeng. Ketika realita membuktikan bahwa kesetian bisa ditukar dengan materi, banyak cowok yang akhirnya ciut mental, dan sangat ragu dengan pernikahan.
Apakah perempuan yang sudah dipilihnya sebagai pendamping bisa setia? Bisa bertahan dalam suka, duka, bahkan di saat-saat terendah dalam hidupnya?
Seorang Suami dengan pekerjaan dan status sosial yang lebih baik, bahkan pria kaya karena warisan orang tua nya yang sangat banyak saja, tidak menutup kemungkin istri nya berpaling, ‘kan?

10. Kadang, Rasa Enggan Muncul Karena Sikapmu yang Terlalu Memaksakan Kehendak.
Kadang, ceweklah yang sebenarnya membuat pria merasa tidak nyaman dan enggan berkomitmen. Pasalnya, cewek menganggap bahwa pernikahan adalah tujuan akhir dari hubungan yang sudah dijalani. Berharap segera mencapai tujuan itu, cewek cenderung memaksakan kehendak pada cowok. Singkatnya, cewek seringkali terlalu terburu-buru mengajak pasangannya untuk menikah. Merasa tidak nyaman dengan tekanan itu, tak jarang cowok justru memilih untuk pergi.


Well, Yang pasti, memutuskan untuk berkomitmen atau menikah memang bukan perkara mudah. Banyak hal yang harus dipikirkan masak-masak sebagai pertimbangan. Ingat yah, tidak semua perkara percintaan hingga berakhir menikah bak putri cinderella seperti kisah cinta sempurna Selmadena dan putra nya Amien Rais yang di tulis di Instagram nya, tidak semua sama kisah cinta setiap orang. Semua punya jalan nya masing masing, lika liku masing masing dan latar belakang yang berbeda. "You Can not Judge My Choices Without Understanding My Reasons".