Thursday, December 22, 2011
10 Penyebab Kamu Dicampakan Pria
Semuanya begitu indah, makan malam, bunga, temaram lilin, sinar rembulan, dan bintang yang bertebaran di langit malam. Namun ternyata tak ada cincin, atau bahkan janji pernikahan. Malahan Anda dicampakkan!
Terkejutnya Anda hari itu, kenangan indah antara Anda dan si dia sepertinya masih terasa. Bahkan saat ia meminta Anda menjadi kekasihnya pun Anda masih ingat betul, tetapi mengapa ia malah memilih meninggalkan Anda dan mengakhiri hubungannya?
Inilah sekian alasan mengapa pria mencampakkan wanita!
1. Ia punya wanita lain
Semuanya berjalan normal-normal saja, sampai suatu ketika ia tak memberikan perhatian seintensif biasanya. Ia mulai sibuk dengan BB-nya dan mengutak atik status facebook. Ia mulai tak datang tepat waktu dan sering membatalkan janji tanpa alasan tepat.
Ia tertarik pada sosok lain, yang mungkin lebih cantik, lebih menarik atau memiliki kelebihan yang membuat ia penasaran dan perlahan memilih si dia dibanding Anda.
2. Ia bosan
Ia jenuh, bosan dengan hubungan yang dimilikinya, atau jenuh dengan sikap Anda, dengan pertengkaran yang kerap mewarnai hari-hari Anda dan si dia, bosan dengan hubungan yang melulu begitu-begitu saja.
Bosan dengan rutinitas, ia membutuhkan sesuatu yang baru dan menantang. Ingat, pria memang suka tantangan dan hal yang membuat penasaran.
3. Ia sedang menghadapi masalah besar
Tak ingin Anda terlibat atau tak ingin Anda kecewa. Tiba-tiba perasaan sayangnya mendorong si dia untuk menghindarkan Anda dari masalah yang sedang menimpanya. Langkah ini diambil dengan alasan perlindungan, ia ingin mengatasi masalahnya sendiri.
4. Salah satunya terlalu serius
Anda ataupun dia terlalu serius menjalani hubungan, sehingga jika salah satu menuntut untuk sebuah status yang lebih jelas, salah satunya akan menghindari. Dan ini biasa terjadi pada pria yang belum siap menanggung tanggung jawab yang lebih pada suatu hubungan. Ia masih ingin bebas menjalani hidup dan membuat suatu pilihan tanpa kekangan.[break]
5. Anda menolak memberikannya seks
Tak ada yang tak mungkin, bahkan ketika si dia mengaku mencintai Anda, ada kalanya ia akan tergoda untuk melakukan hubungan seks dengan Anda. Dan apabila Anda menolak, ada dua kemungkinan yang terjadi, sikapnya akan berubah atau si dia akan mencari orang lain yang bisa memenuhi kebutuhannya itu.
6. Rasa Solidaritas
Kedengarannya konyol memang, tetapi ini kenyataan yang terjadi. Alasan solidaritas sempat terkemuka dalam aksi putus hubungan. Saat semua rekanannya lebih memilih untuk sendiri, pria memiliki kecenderungan untuk ikut aksi solidaritas dan memilih hidup sendiri bersama sahabat-sahabatnya.
7. Alasan Jarak
Salah satu dari Anda diharuskan menunaikan tugas jabatan di luar kota. Jarak yang memisahkan Anda dan si dia lumayan jauh. Dan tak mudah memang menjalani hubungan jarak jauh. Alhasil ia memilih meninggalkan Anda dan mencari cinta yang lain.
8. Anda terlalu kekanak-kanakan dan manja
Tak semua pria suka sifat Anda yang kekanakan dan manja. Untuk beberapa kasus dan keadaan tertentu mereka akan dengan senang hari menerimanya. Tetapi jika sikap Anda tak ada perubahan dan terus-menerus seperti itu lama-lama menjengkelkan dan membuat si dia bosan. Jadilah si dia meninggalkan Anda.
9. Si dia hanya ingin bermain-main dan tidak pernah serius dengan Anda
The player! Itulah julukan untuk mereka yang hanya hobby bergonta ganti pasangan. Setelah bosan dengan Anda, ia akan mencari korban berikutnya yang dinilai lebih menantang dan mempesona.
10. Anda ternyata tak sesuai dengan harapannya
Terkadang ada saja pria yang berharap terlalu banyak dari seorang wanita. Entah berharap sosok yang bisa dandan, sosok yang bisa memasak, atau yang cinta anak-anak. Tetapi setelah menjalani beberapa lama dan ia tak mendapatkan hal yang sesuai dengan harapannya, tiba-tiba ia kecewa dan meninggalkan Anda.
Sumber : infospesial.net
Wednesday, December 21, 2011
Pola Pikir Yang Salah Tapi Sudah Mengakar Di Indonesia
1. Kalau masih bisa besok kenapa harus sekarang?
Hal ini mungkin udh menjadi kebiasaan, yaitu sering menunda pekerjaan, contoh : misal, kamu seorang mahasiswa, di kasih tugas oleh dosen dikumpulkan pada pertemuan minggu depan, padahal setelah kamu selesai kuliah hari ini, kamu pasti mikir “ah, tugas nya dikumpul minggu depan ini, masih bisa santai dulu” padahal giliran pas 3 jam sebelum kuliah mulai masih belum ngerjain apa-apa, dan akhir nya grabak grubuk nyari contekan ke temen.
2.Dididik untuk dibayar menjadi pekerja, bukan dididik untuk menjadi orang yang membayar pekerja.
Kamu mungkin selalu bertanya, setelah lulus mau kerja dimana ya? ya, kan? mungkin beberapa orang tua mendidik semenjak kecil dengan cara seperti itu, padahal faktanya sebesar apapun gaji pegawai tetap akan lebih besar gaji yang membayar anda, contoh : saya pernah diceritain dosen tentang seseorang yang ditunjuk oleh Bakrie corp sebagai manager, dan dia dibayar sebesar 1 M/bulan, tapi tetap saja Bakrie dan keluarga dapat lebih,
3. Berfikir pendek, bukan berfikir panjang
Kalo pola pikir ini saya dapet waktu bapak saya lg di teras rumah sambil ngopi-ngopi yaudah saya nimbrung, waktu itu saya kebetulan lagi libur kuliah, pas tiba-tiba ada maaf “pesuruh” dengan tampang lesu, yaudah dipanggil sama bapak tuh, buat di ajak ngopi sambil makan makanan kecil, singkat cerita setelah bapak ngobrol panjang lebar, si “pesuruh” ini ngomong “yang penting sih bisa makan buat hari ini udah cukup, pak”, bapak saya langsung kaget, dan langsung ngomong “harus nya jangan gitu pak mikir nya, jangan cuma mikir yang penting hari ini bisa makan, tapi berfikir gimana caranya saya dan keluarga bisa memenuhi kebutuhan buat 1 minggu atau 1 bulan kedepan” setelah saya pikir, bener juga ya, kita bisa memenuhi kebutuhan hari ini karena hasil yang dari yang kita lakukan sebelum nya
4. Dalam bidang usaha lebih memikirkan untung ketimbang berkembang
lagi-lagi pemikiran ini saya dapet lagi dr pedagang makan dipinggir jalan, waktu itu saya pulang kuliah kelaperan yaudah mampir dulu ke warung pinggir jalan, singkat cerita saya selesai makan, sambil ngilangin gerah yaudah saya ngobrol sama pedagang nya, setelah agak panjang lebar ngobrol saya tanya ”sehari bisa untung berapa pak?” dan si pedagang jawab “kira-kira 150-200 rb lah, yang penting dapet untung walaupun kecil” saya tanya lagi “terus ga mau dikembangin usaha nya?” kayanya ini masih berhubungan sama yang no.3 dan pedagang jawab lagi “yah yang penting untung dulu mas, ” dan saya diem aja deh, bayar makan nya trus langsung pulang, setelah ane fikir, padahal kan, semakin berkembang usaha semakin besar keuntungan nya.
5. Lebih cepat lebih baik
Memang pepatah ini bagus di buat sebagai motivasi, tetapi tidak dalam semua hal, Kamu yang pengguna jalan raya, khusus nya Jakarta pasti udh ga asing lagi dengan hal bis nyerobot jalan, lampu merah blm berubah ijo asal jalan kosong maen serobot, mau punya motor tp belum punya SIM, alhasil lewat CALO, kalau ada perkara hukum, biar cepet selesai urusan dan ga panjang, yaudah sogok aja deh, kan ga ribet.
Sumber
Tuesday, December 20, 2011
Indonesia Meraih Investment Grade, What Next?
Kamis kemarin, salah satu lembaga pemeringkat terkemuka di dunia, Fitch, merilis rating BBB- untuk Indonesia, meningkat dari sebelumnya hanya BB+. Indonesia kini digolongkan sebagai negara investment grade. Peningkatan ini sebelumnya sudah diperkirakan oleh banyak pihak, namun tetap menjadi kejutan karena tadinya diperkirakan Fitch baru akan merilis ratingnya pada pertengahan 2012 nanti. Apapun itu, keluarnya rating tersebut tentu saja menjadi sentimen positif bagi IHSG dan alhasil, sejak Jumat kemarin IHSG mulai bangkit, setelah sebelumnya terkoreksi selama tiga hari berturut-turut.
Kalau dalam jangka pendek, dirilisnya rating Fitch tersebut hampir bisa dipastikan akan berdampak positif terhadap IHSG. Pertanyaannya, bagaimana kalau dalam jangka panjang, katakanlah minimal sebulan kedepan? Atau lebih jauh lagi, bagaimana kira-kira pengaruhnya terhadap pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti?
Terdapat banyak pendapat mengenai bagaimana kira-kira pengaruh rating Fitch terhadap pergerakan IHSG di tahun depan. Namun secara umum, pendapat tersebut bisa kita golongkan menjadi tiga macam, yaitu pendapat yang optimis, pendapat yang pesimis, dan pendapat yang netral.
Kita mulai dari yang optimis. Seorang investor, Pak Irwan Ariston Napitupulu, mengatakan bahwa bahwa penetapan rating investment grade untuk Indonesia ini memperbesar kemungkinan bahwa IHSG akan naik sampai posisi 4444, atau bahkan 5555 di tahun 2012, kecuali jika nanti data makro ekonomi Indonesia menunjukkan indikasi negatif. Sementara John Veter, penulis buku Happy Investing, mengatakan bahwa bukunya yaitu Happy Investing: Red Edition (maksudnya edisi pada saat market sedang ‘red’ alias terkoreksi besar-besaran), kemungkinan tidak jadi terbit di tahun 2012, karena Indonesia meraih investment grade. Sementara dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh banyak investor lainnya, intinya mengatakan bahwa penetapan rating investment grade ini akan mendorong masuknya aliran modal ke Indonesia, dan itu akan mendorong IHSG untuk naik sampai 4800, atau bahkan 5000.
Tidak semua investor menanggapi positif rating dari Fitch ini. Ada yang mengatakan bahwa penetapan rating investment grade ini tidak lebih dari pesanan para big boys (investor besar) yang justru hendak cuci gudang, alias keluar dari market. Investor lainnya mengatakan bahwa penetapan rating investment grade ini bertujuan untuk menjebak para retailer kecil untuk masuk market, agar para big boys tadi bisa keluar di harga yang bagus. Lainnya lagi mengatakan bahwa rating tersebut gak lebih dari window dressing di akhir tahun. Intinya, kenaikan yang terjadi pada IHSG hanyalah sementara, sebelum kemudian nanti IHSG akan dibanting lagi pada tahun 2012 nanti.
Sementara opini yang netral mengatakan bahwa rating ini tidak akan berdampak apapun terhadap perekonomian Indonesia, khususnya pergerakan IHSG. Di tahun 2012 nanti, IHSG tetap akan lebih dipengaruhi oleh perkembangan dari krisis utang Eropa, bukan oleh rating-rating seperti ini, bahkan meskipun S&P dan Moody’s juga merilis rating yang sama.
Dari berbagai pendapat diatas, manakah yang benar? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Tapi untuk memberi anda sedikit gambaran, penulis akan mengajak anda untuk melihat bagaimanakah perubahan indeks saham di Singapura, Malaysia dan Thailand, segera setelah mereka menerima peningkatan rating dari Fitch. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini terdapat empat negara di Asia Tenggara yang oleh Fitch digolongkan sebagai negara investment grade, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Kita mulai dari Singapura. Fitch terakhir kali memberi Singapura rating pada tanggal 14 Mei 2003, yaitu AAA. Rating tersebut naik dari sebelumnya AA+, pada tanggal 21 September 2000. Dan bagaimana efek dirilisnya rating tersebut terhadap Straits Times Index (STI)? Sejak awal tahun 2003 hingga awal Mei 2003, STI bergerak sideways di rentang 1200 – 1300. Setelah rating Fitch keluar, STI terus bergerak naik hingga mencapai posisi 1,764 pada akhir tahun 2003. Di tahun berikutnya yaitu tahun 2004, kenaikan tersebut berlanjut meski tidak sekencang sebelumnya, dan berhasil mencapai posisi 2,066 pada akhir tahun. Dari contoh ini, tampak bahwa peningkatan rating dari Fitch mungkin turut memberi dampak positif pada kenaikan bursa saham Singapura. Saat ini STI sudah berada diposisi 2,621.
Berikutnya, Malaysia. Fitch terakhir kali mengganjar kenaikan rating untuk Malaysia pada tanggal 8 November 2004, dimana rating Malaysia naik dari BBB+ menjadi A-. Efeknya terhadap Kuala Lumpur Composite Index (KLCI)? Mari kita lihat. Sejak awal tahun 2004 hingga bulan November, KLCI bergerak sideways di 800-an. Pasca keluarnya rating, KLCI mulai merangkak naik ke 900-an, dan ditutup pada posisi 907 di akhir tahun 2004. Namun, KLCI tidak melanjutkan kenaikannya. Sepanjang satu tahun berikutnya yaitu tahun 2005, KLCI hanya mampu bergerak sideways meski di kisaran yang lebih tinggi, yaitu 900-an. Dari contoh ini, rating dari Fitch sepertinya juga berdampak positif meskipun hanya sedikit saja. Saat ini KLCI berada di posisi 1,466.
Cerita di Thailand boleh dikatakan berbalik 180 derajat dengan dua negara diatas. Fitch terakhir kali mengganjar kenaikan rating untuk Thailand pada tanggal 24 Juni 1999, dimana rating Thailand naik dari BB+ menjadi BBB-. Dan memang, Stock Exchange of Thailand (SET) pada Juni 1999 naik dari posisi 450 hingga hampir menyentuh 550. Tapi pada bulan berikutnya yaitu Juli 1999, SET malah turun, dan penurunan tersebut terus berlanjut hingga Oktober 2000, dimana SET mencapai titik terendahnya yaitu 250. Setelah itu, SET bergerak fluktuatif di kisaran 270 – 330, sebelum kemudian baru pulih kembali pada awal tahun 2002. Saat ini SET berada di posisi 1,039.
Meskipun contoh kasus di Thailand sangat berbeda dengan Singapura dan Malaysia, namun mungkin kita tidak bisa menyamakan Thailand dengan dua negara tersebut. Kita tahu bahwa kondisi perekonomian Asia Tenggara di tahun 1999-an masih dipengaruhi oleh krisis moneter. Disisi lain Thailand sendiri sempat dihantam masalah krisis politik gara-gara Thaksin Shinawatra ogah mundur sebagai Perdana Menteri beberapa waktu lalu, belum termasuk bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini. Fitch sendiri hingga rilis rating terakhirnya untuk Thailand pada 12 Mei 2011 lalu, masih mengganjar rating BBB untuk Thailand, alias tidak ada perubahan berarti dalam 10 tahun terakhir.
Terus bagaimana dengan Indonesia sendiri? Sebelum menerima kenaikan rating kemarin, Indonesia terakhir memperoleh kenaikan rating dari Fitch pada tanggal 26 Januari 2005, dari sebelumnya B+ menjadi BB-. Dan peningkatan rating tersebut mungkin memang berdampak positif pada IHSG, dimana IHSG naik dari 1,048 pada akhir Januari 2005, hingga mencapai 1,162 pada akhir tahun 2005. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2006, IHSG bahkan naik lebih dahsyat lagi, hingga mampu mencapai posisi 1,805 pada akhir tahun 2006. Seolah tidak mau berhenti, kenaikan tersebut berlanjut lagi di tahun 2007. Namun seperti yang kita ketahui, seluruh euforia kenaikan tersebut berujung antiklimaks, dimana pada tahun 2008, IHSG jeblok besar-besaran hingga balik lagi ke posisi 1,111. Tapi mungkin rating Fitch nggak berpengaruh besar disini, karena kita tahu bahwa gak cuma IHSG, tapi semua bursa saham di seluruh dunia juga anjlok pada tahun 2008 tersebut.
Oke, jadi apa kesimpulannya?
Dari beberapa studi kasus diatas, kita bisa mengatakan bahwa peningkatan rating oleh Fitch kemungkinan memang berdampak positif terhadap bursa saham negara yang bersangkutan. Sehingga kita boleh menanggapi positif rating dari Fitch ini, dan berharap mudah-mudahan pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti akan lebih baik dibanding tahun 2011 kemarin, lebih-lebih lagi kalau lembaga pemeringkat lainnya juga mengganjar kenaikan rating bagi Indonesia.
Hanya saja, kenaikan rating entah itu dari Fitch, Moody’s, ataupun S&P, tentunya bukanlah satu-satunya faktor yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti. Ada banyak faktor lainnya yang juga akan berpengaruh, seperti makro ekonomi Indonesia, kondisi politik dalam negeri, dan tentunya perkembangan di Eropa sana. Faktanya, Fitch juga bukannya tidak pernah keliru dalam merilis ratingnya. Jadi sekali lagi, terkait apakah IHSG akan naik, mendatar, ataukah turun di tahun 2012 nanti, biarlah waktu yang akan menjawabnya (Broery Marantika mode: ON).
*Sumber : Teguh IDX
Kalau dalam jangka pendek, dirilisnya rating Fitch tersebut hampir bisa dipastikan akan berdampak positif terhadap IHSG. Pertanyaannya, bagaimana kalau dalam jangka panjang, katakanlah minimal sebulan kedepan? Atau lebih jauh lagi, bagaimana kira-kira pengaruhnya terhadap pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti?
Terdapat banyak pendapat mengenai bagaimana kira-kira pengaruh rating Fitch terhadap pergerakan IHSG di tahun depan. Namun secara umum, pendapat tersebut bisa kita golongkan menjadi tiga macam, yaitu pendapat yang optimis, pendapat yang pesimis, dan pendapat yang netral.
Kita mulai dari yang optimis. Seorang investor, Pak Irwan Ariston Napitupulu, mengatakan bahwa bahwa penetapan rating investment grade untuk Indonesia ini memperbesar kemungkinan bahwa IHSG akan naik sampai posisi 4444, atau bahkan 5555 di tahun 2012, kecuali jika nanti data makro ekonomi Indonesia menunjukkan indikasi negatif. Sementara John Veter, penulis buku Happy Investing, mengatakan bahwa bukunya yaitu Happy Investing: Red Edition (maksudnya edisi pada saat market sedang ‘red’ alias terkoreksi besar-besaran), kemungkinan tidak jadi terbit di tahun 2012, karena Indonesia meraih investment grade. Sementara dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh banyak investor lainnya, intinya mengatakan bahwa penetapan rating investment grade ini akan mendorong masuknya aliran modal ke Indonesia, dan itu akan mendorong IHSG untuk naik sampai 4800, atau bahkan 5000.
Tidak semua investor menanggapi positif rating dari Fitch ini. Ada yang mengatakan bahwa penetapan rating investment grade ini tidak lebih dari pesanan para big boys (investor besar) yang justru hendak cuci gudang, alias keluar dari market. Investor lainnya mengatakan bahwa penetapan rating investment grade ini bertujuan untuk menjebak para retailer kecil untuk masuk market, agar para big boys tadi bisa keluar di harga yang bagus. Lainnya lagi mengatakan bahwa rating tersebut gak lebih dari window dressing di akhir tahun. Intinya, kenaikan yang terjadi pada IHSG hanyalah sementara, sebelum kemudian nanti IHSG akan dibanting lagi pada tahun 2012 nanti.
Sementara opini yang netral mengatakan bahwa rating ini tidak akan berdampak apapun terhadap perekonomian Indonesia, khususnya pergerakan IHSG. Di tahun 2012 nanti, IHSG tetap akan lebih dipengaruhi oleh perkembangan dari krisis utang Eropa, bukan oleh rating-rating seperti ini, bahkan meskipun S&P dan Moody’s juga merilis rating yang sama.
Dari berbagai pendapat diatas, manakah yang benar? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Tapi untuk memberi anda sedikit gambaran, penulis akan mengajak anda untuk melihat bagaimanakah perubahan indeks saham di Singapura, Malaysia dan Thailand, segera setelah mereka menerima peningkatan rating dari Fitch. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini terdapat empat negara di Asia Tenggara yang oleh Fitch digolongkan sebagai negara investment grade, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Kita mulai dari Singapura. Fitch terakhir kali memberi Singapura rating pada tanggal 14 Mei 2003, yaitu AAA. Rating tersebut naik dari sebelumnya AA+, pada tanggal 21 September 2000. Dan bagaimana efek dirilisnya rating tersebut terhadap Straits Times Index (STI)? Sejak awal tahun 2003 hingga awal Mei 2003, STI bergerak sideways di rentang 1200 – 1300. Setelah rating Fitch keluar, STI terus bergerak naik hingga mencapai posisi 1,764 pada akhir tahun 2003. Di tahun berikutnya yaitu tahun 2004, kenaikan tersebut berlanjut meski tidak sekencang sebelumnya, dan berhasil mencapai posisi 2,066 pada akhir tahun. Dari contoh ini, tampak bahwa peningkatan rating dari Fitch mungkin turut memberi dampak positif pada kenaikan bursa saham Singapura. Saat ini STI sudah berada diposisi 2,621.
Berikutnya, Malaysia. Fitch terakhir kali mengganjar kenaikan rating untuk Malaysia pada tanggal 8 November 2004, dimana rating Malaysia naik dari BBB+ menjadi A-. Efeknya terhadap Kuala Lumpur Composite Index (KLCI)? Mari kita lihat. Sejak awal tahun 2004 hingga bulan November, KLCI bergerak sideways di 800-an. Pasca keluarnya rating, KLCI mulai merangkak naik ke 900-an, dan ditutup pada posisi 907 di akhir tahun 2004. Namun, KLCI tidak melanjutkan kenaikannya. Sepanjang satu tahun berikutnya yaitu tahun 2005, KLCI hanya mampu bergerak sideways meski di kisaran yang lebih tinggi, yaitu 900-an. Dari contoh ini, rating dari Fitch sepertinya juga berdampak positif meskipun hanya sedikit saja. Saat ini KLCI berada di posisi 1,466.
Cerita di Thailand boleh dikatakan berbalik 180 derajat dengan dua negara diatas. Fitch terakhir kali mengganjar kenaikan rating untuk Thailand pada tanggal 24 Juni 1999, dimana rating Thailand naik dari BB+ menjadi BBB-. Dan memang, Stock Exchange of Thailand (SET) pada Juni 1999 naik dari posisi 450 hingga hampir menyentuh 550. Tapi pada bulan berikutnya yaitu Juli 1999, SET malah turun, dan penurunan tersebut terus berlanjut hingga Oktober 2000, dimana SET mencapai titik terendahnya yaitu 250. Setelah itu, SET bergerak fluktuatif di kisaran 270 – 330, sebelum kemudian baru pulih kembali pada awal tahun 2002. Saat ini SET berada di posisi 1,039.
Meskipun contoh kasus di Thailand sangat berbeda dengan Singapura dan Malaysia, namun mungkin kita tidak bisa menyamakan Thailand dengan dua negara tersebut. Kita tahu bahwa kondisi perekonomian Asia Tenggara di tahun 1999-an masih dipengaruhi oleh krisis moneter. Disisi lain Thailand sendiri sempat dihantam masalah krisis politik gara-gara Thaksin Shinawatra ogah mundur sebagai Perdana Menteri beberapa waktu lalu, belum termasuk bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini. Fitch sendiri hingga rilis rating terakhirnya untuk Thailand pada 12 Mei 2011 lalu, masih mengganjar rating BBB untuk Thailand, alias tidak ada perubahan berarti dalam 10 tahun terakhir.
Terus bagaimana dengan Indonesia sendiri? Sebelum menerima kenaikan rating kemarin, Indonesia terakhir memperoleh kenaikan rating dari Fitch pada tanggal 26 Januari 2005, dari sebelumnya B+ menjadi BB-. Dan peningkatan rating tersebut mungkin memang berdampak positif pada IHSG, dimana IHSG naik dari 1,048 pada akhir Januari 2005, hingga mencapai 1,162 pada akhir tahun 2005. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2006, IHSG bahkan naik lebih dahsyat lagi, hingga mampu mencapai posisi 1,805 pada akhir tahun 2006. Seolah tidak mau berhenti, kenaikan tersebut berlanjut lagi di tahun 2007. Namun seperti yang kita ketahui, seluruh euforia kenaikan tersebut berujung antiklimaks, dimana pada tahun 2008, IHSG jeblok besar-besaran hingga balik lagi ke posisi 1,111. Tapi mungkin rating Fitch nggak berpengaruh besar disini, karena kita tahu bahwa gak cuma IHSG, tapi semua bursa saham di seluruh dunia juga anjlok pada tahun 2008 tersebut.
Oke, jadi apa kesimpulannya?
Dari beberapa studi kasus diatas, kita bisa mengatakan bahwa peningkatan rating oleh Fitch kemungkinan memang berdampak positif terhadap bursa saham negara yang bersangkutan. Sehingga kita boleh menanggapi positif rating dari Fitch ini, dan berharap mudah-mudahan pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti akan lebih baik dibanding tahun 2011 kemarin, lebih-lebih lagi kalau lembaga pemeringkat lainnya juga mengganjar kenaikan rating bagi Indonesia.
Hanya saja, kenaikan rating entah itu dari Fitch, Moody’s, ataupun S&P, tentunya bukanlah satu-satunya faktor yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG di tahun 2012 nanti. Ada banyak faktor lainnya yang juga akan berpengaruh, seperti makro ekonomi Indonesia, kondisi politik dalam negeri, dan tentunya perkembangan di Eropa sana. Faktanya, Fitch juga bukannya tidak pernah keliru dalam merilis ratingnya. Jadi sekali lagi, terkait apakah IHSG akan naik, mendatar, ataukah turun di tahun 2012 nanti, biarlah waktu yang akan menjawabnya (Broery Marantika mode: ON).
*Sumber : Teguh IDX
BBRI Berpeluang Memasuki Fase Uptrend
Perhatikan BBRI yang menguji resisten dari pola Double Bottom di 6800. Jika level ini berhasil di tembus, BBRI berpeluang melanjutkan kenaikan menuju 7050 – 7100. Kemampuan BBRI bertahan di atas 7050 akan membuka penguatan lanjutan menuju target harga pola Inverted Head & Shoulder di 8300 dengan minor target 7550. Rangkaian MA50 > MA100 > MA200 menunjukkan saham ini kembali berada dalam fase tren naik dan semakin dikuatkan oleh MACD yang Golden Cross.
Rekomendasi: Speculative Buy. Strong Buy jika break 6800. Stoploss level 6350.
Disclaimer ON
Sumber : galeri saham
Sunday, December 18, 2011
Wawancara Dengan Animator Utama "Tintin" Asli Indonesia
Rini Sugianto, yang bernama lengkap Rini Triyani Sugianto, lulusan Academy of Art University, San Fransisco, AS dan juga pernah berkesempatan belajar di Pixar Class ini memulai karier animasi sebagai animator di Stormfront Studios (2005-2006), Offset (2006-2007), Blur Studio (2007-2010). Di Blur Studio dia menjadi animator sekaligus animator supervisor yang melibatkannya dalam beberapa cinematic video games terkenal seperti Dante's Inferno, Warhammer, dan Halo. Di Agustus 2010 Rini bergabung dengan Weta Digital, New Zealand. Weta Digital dikenal sebagai studio yang menangani film Lord Of The Ring trilogy dan yang terbaru adalah Avatar. Studio Weta Digital saat ini diketahui sedang mengerjakan feature film yang sangat dinanti kehadirannya, yaitu The Adventures of Tintin : Secret of The Unicorn yang ditargetkan akan tayang di akhir tahun 2011. Sungguh sebuah prestasi yang membanggakan pastinya.
Langsung saja simak interview kami dengan Rini Sugianto dibawah ini. Semoga menjadi sebuah sumber inspirasi bagi teman-teman semua.
ICG : Bisa review sedikit tentang diri kamu? Misal sekarang kerja dimana dan sebagai apa?
Rini Sugianto : okie.. sekarang kerja di New Zealand.. di Weta Digital sebagai character animator
ICG : Kamu sekarang bekerja di Weta, yg notabene sih merupakan salah satu company yang cukup dikenal. Bisa ceritakan sedikit mengenai pengalaman kamu bekerja di disana?
Rini Sugianto : Well di Weta baru 6 bulan sih. Jadi masih masa penyesuaian. Tapi so far so good. Weta company paling gede yang saya pernah kerja. Kira kira ada 800 orang di Weta. Jadi cukup interesting ya, bekerja di company segede itu. Pipelinenya definitely lebih complicated tapi projectnya fun . Big movie sih ya .
ICG : Kedengarannya menarik sekali ya
Rini Sugianto : Iya beda banget sih ya di banding pas masi kerja di Blur. Kerja di movie prosesnya lebih lambat dibanding cinematic, lebih banyak yang nge-review.. :D
ICG : Selain soal prosesnya yg lebih lambat itu, apa lagi perbedaan antara pembuatan cinematic dan movie?
Rini Sugianto : Schedule di pembuatan cinematic Itu umumnya lebih pendek dari pembuatan movie. Dan biasanya company semacam Blur bertanggung jawab untuk pembuatannya dari seal sampai akhir ( story - final ). Untuk movie tergantung dari movienya. Kadang satu film dikerjakan rame-rame beberapa company. Tapi difilm yg saya lg kerjakan ini (Tintin) semuanya retail yg bikin.
ICG : Di Weta sendiri ada artis Indonesianya lagi selain kamu?
Rini Sugianto : Ada, kalau tidak salah ada 3 orang total sekarang
ICG : Dibagian animasi juga, maksudnya animator?
Rini Sugianto : Ga euy .. di department lain, belum ketemu malah soalnya buildingnya beda
ICG : Di cinematic atau movie biasanya khan ada yang menggunakan teknologi mocap, kmu pernah menganimasi menggunakan mocap jg ?
Rini Sugianto : Pernah. Di Blur kebanyakan projectnya pake mocap, Weta juga.
ICG : Sejauh mana mocap membantu animator menurut kamu?
Rini Sugianto : hmm tergantung projectnya . Tapi kalau projectnya mocap heavy, mocapnya akan membantu sekali. Yang benarnya mocap good as a base . Tapi sehabis itu tetap saja sih mesti di edit and di animate sama animator
ICG : Pernah dengar tentang kinect? Kontroler xbox yg bisa dipakai untuk mocap sederhana juga
Rini Sugianto : Pernah tapi tidak pernah mencoba
ICG : Bagaimana tanggapan kamu dengan adanya kinect, yang bisa menjadi tool buat mocap dengan harga yang lebih murah pastinya. Apakah membantu bagi animator, atau malah merugikan? Kemarin sempat jadi diskusi hangat di indocg terlebih ketika ada demo di youtube menggerakkan karakter 3d dgn kinect
Rini Sugianto : hmmm sepertinya functionnya beda ya .Tapi saya tidak terlalu tahu soal kinect sih Jadi tidak bisa berkomentar banyak ya soal itu.
ICG : Selama bekerja sebagai animator profesional, apa saja hal yang paling kamu sukai dan yang tidak disukai dari pekerjaan kamu?
Rini Sugianto : hmm senangnya karena dibayar untuk kerja sesuatu yang memang saya suka :D. Senang sih. Kerja di bidang movie atau games. Fun ya terus tidak formal.Tidak mesti pakai seragam dan biasanya orang-orang di art lebih santai. Tidak sukanya ... schedulenya. Wuih.. long hours smile Kadang bisa ga pulang kalo lagi ada deadline.
ICG : Kalau tidak pulang seperti itu apakah ada fasilitas di kantor untuk menginap?
Rini Sugianto : Biasanya tidak. Tapi kan kalau lembur biasanya sambil kerja. Jadinya tidak butuh fasilitas untuk tidur.. Tapi persediaan kopi biasanya mencukupi koq.
ICG : Baru-baru ini di Indocg ada trit hangat juga soal minimnya jumlah animator/artist 3d yang wanita. Bagaimana menurut kamu mengenai hal tersebut?
Rini Sugianto : Ah.. iya sayang ya tapi in general jarang ya animator (baca: di Indonesia). Seperti di US atau disini jarang bertemu animator Indonesia. Kalau modeling atau fx (baca: visual fx) ato texture (baca: texture artist) malah banyak. Tidak tahu juga kenapa. Mungkin animation lebih tidak popular mungkin ya?
ICG : Sekarang bicara soal edukasi, menurut kamu sepenting apa edukasi formal (sekolah/course) animasi untuk seseorang yang ingin berprofesi sebagai animator?
Rini Sugianto : Di animasi, degree dari sekolah tidak penting untuk mendapatkan pekerjaan.
ICG : Mengapa?
Rini Sugianto : Banyak animator yang jago-jago tapi self taught. Semuanya tergantung orangnya. Seberapa niat mereka mau belajar. Untungnya untuk dapat pekerjaan di animation, mereka (baca: animation company/industri) tidak melihat kalau kita ada degree atau tidak. Tapi demo reelnya mesti bagus. Tapi school itu membantu buat mengarahkan and memberi jalan, apa yang mesti di pelajarin dan good place buat bertemu orang-orang yang punya goal yang sama.
ICG: Iya, menarik yang kamu bilang banyak yang self taught dan malah jago animasinya
Rini Sugianto : well tapi banyak juga yang lulusan sekolah dan jago hehe. Benar-benar tergantung orangnya
ICG : hehe iya
ICG : Tadi bicara soal reel, kira-kira apa yang harus diperhatikan ketika membuat sebuah reel untuk bisa menarik perhatian dari company profesional?
Rini Sugianto : Pelajari tipe kerjaan yang company itu kerjakan kalau misalnya mau bekerja di game company masukkan action type animation di reel-nya yang kira kira game company mo liat. Kalau misalnya untuk cartoony film company (model pixar-disney) perbanyak acting animation di reel. Commercial biasanya nyari model generalis. Tapi basicnya bikin reel sebagus mungkin hehehe
ICG : Apakah itu berarti misalnya yang mau ke game maka body mechanicnya yang harus dipelajari dibanding acting misalnya.
Rini Sugianto : Iya, tapi tetap mesti belajar acting juga ya. Cuma biasanya game company mau liat body mechanic atau action type animation.
ICG : Bisa ceritakan sedikit mengenail workflow seorang animator di industri company? Di Weta misalnya
Rini Sugianto : hmm Sepertinya saya tidak bisa bicara banyak soal Weta workflow. Confidential soalnya. :(
ICG : Iya, kalau begitu bagaimana personal workflow kamu dalam mengerjakan animasi?
Rini Sugianto : Nah itu bisa hehe. Ini setelah model dan lain-lain jadi kan ya?
ICG: Iya
Rini Sugianto : Setelah character jadi ama rig nya jadi, dan storynya sudah ada. Animator biasanya bikin thumbnail untuk key posesnya. Bikin thumbnail membantu untuk blocking-nya. Planning dulu sebelum mulai menganimasi. Buat saya , biasanya lebih mudah untuk menganimasi kalau sudah tau hasil yang mau di capai sebelum mulai bekerja di computer. Setelah thumbnail-nya jadi, baru blocking - first pass animation. Umumnya teknik yang saya pakai itu pose to pose. Jadi animate key poses-nya dulu dan mencoba mendapatkan timing yang tepat. Kalau sudah dapat timingnya baru menambahkan in betweeen pose -nya. Setelah itu baru mulai second pass animation
ICG : second passnya apa saja?
Rini Sugianto : Biasanya di second pass animation saya mencoba memasukan 12 principles of animation. Jadi di-check Arc-nya, spacing-nya, timing-nya, posenya. Bikin semuanya smooth.
ICG : O begitu?
Rini Sugianto : Iya terus sehabis itu third pass. polish polish polish
ICG : Rata-rata berapa lama waktu yg kamu butuhkan untuk menyelesaikan sebuah animasi?
Rini Sugianto : Di company?
ICG : Di company boleh, personal juga boleh. Karena kalau di company kan deadline ya sifatnya
Rini Sugianto : Iya, company juga tergantung projectnya. Susah dibilang ya. Tergantung berapa panjang animationnya. Untuk 200-300 frame animation kalau personal mungkin sekitar seminggu - 2 minggu setengah kalau full time ya. Waktu pas di Blur, tergantung clientnya butuhnya kapan, seringnya kurang dari 2 minggu.
ICG : Kalau movie lebih panjang ya berarti?
Rini Sugianto : Movie iya. Tapi panjangnya juga sebagian gara-gara menunggu direview oleh director.
ICG : Dari pengalaman kerja kamu, pasti sudah mengerjakan banyak animasi ya. Dari semua yang kamu buat itu mana yang kamu paling suka dan mengapa?
Rini Sugianto : Waaah susah itu jawabnya.
ICG : hehe.
Rini Sugianto : hmm Yang paling terkesan so far beberapa project di Blur sih. Seperti Warhammer soalnya itu pertama kali jadi lead. Atau Jabbawacky soalnya cartoony.. 13 shots in 3 weeks haha. Banyak lemburnya..tapi projectnya fun sekali.
ICG : hehe Sounds really fun ya.
ICG : Selanjutnya, menurut kamu apa hal yang paling penting untuk dipelajari bagi yang ingin menjadi animator profesional?
Rini Sugianto : Basic animation. Animation bukan cuma pelajari software-nya. Tapi dasar dasar principles animation-nya. Mempelajari teknik 2d animation itu juga sangat membantu. Selain itu, perhatikan detailnya.
Kadang gerakan gerakan yang subtle itu yang membuat animasinya lebih hidup. Kadang itu juga yang membedakan antara "okay animator" dengan "great animator", (yaitu) di detailnya. Strong pose juga penting di animation.
ICG : Apakah 3d animator perlu bisa menggambar juga?
Rini Sugianto : In general iya. Bisa menggambar itu membantu sekali. Bisa lebih jelas membayangkan pose nya, line of actionnya, shape-nya.
ICG : Kamu kan sering jadi juri di indocg animation challenge, bagaimana pendapat kamu mengenai animasi yang ikut di challenge tersebut?
Rini Sugianto : Makin lama makin bagus lho.
ICG : Berarti tujuan challengenya berhasil kalau begitu. hehe
Rini Sugianto : Kadang ada beberapa yang terlalu complicated malah jadi ga jelas. Saya selalu berpikir simple is better. Yang bikin beda itu di detailnya. Untuk challange itu biasanya kan cuma 100-200 frame. Biasanya di 100-200 itu paling butuh 3 key pose sisanya di detail and polish. Tapi iya, dichallenge-nya, ada beberapa contestant yang setelah beberapa challenge kelihatan improvementnya
ICG : Semoga makin baik lagi challengenya
Rini Sugianto : Semoga. Membantu koq itu.
ICG : Apa rencana atau impian kamu yang ingin kamu wujudkan di masa depan?
Rini Sugianto : mm sekarang sih semoga bisa tetep kerja di Weta untuk sementara ya. Untuk kedepannya masih belum tahu juga. Mungkin setelah beberapa tahun ingin juga sih mencoba feature animation seperti dreamworks atau pixar. Semoga yaaa..
ICG: amiin
Rini Sugianto: OH.. ingin juga bikin stop motion hehe
ICG : Siapa animator yang paling kamu kagumi dan mengapa?
Rini Sugianto : James baxter
ICG : Animasinya yang mana yang kamu paling suka?
Rini Sugianto : Eh banyak juga sih .. Glen Keane juga sih. James baxter banyak animate di 2d disney movie gitu. Yang baru sepertinya dia bikin intronya kung fu panda.
ICG : Iya, dia pernah diinterview juga di animation podcast kalau tidak salah. Semoga makin banyak animator Indonesia yang bagus-bagus.
Rini Sugianto :Iya great animator. Semoga Semoga.
ICG : Amin. Suatu saat kalau sudah banyak, mungkin kita bisa bikin podcast untuk animator/artis-artis kita.
Rini Sugianto : Amiin
ICG : Terima kasih banyak ya buat waktunya.
Rini Sugianto : Sama-sama.. Terima kasih juga buat interviewnya smile
ICG : Sama-sama.
Demikian interview singkat kami dengan Rini Sugianto. Terima kasih banyak bagi Rini Sugianto yang telah meluangkan waktunya yang tentunya merupakan hal yang langka ditengah-tengah kesibukannya sebagai animator. Semoga sukses terus dengan project yang sedang dikerjakan sekarang dan impiannya dimasa mendatang. Maju terus animasi Indonesia.
Bagi yang ingin berkunjung website portofolio ataupun blog pribadinya silakan kunjungi di alamat berikut:
http://www.triyani.com/ (website portofolio Rini Sugianto).
http://www.vilenanimation.blogspot.com/ (personal blog Rini Sugianto).
* info dirangkum dari beberapa sumber, diantaranya website linkedIn Rini Sugianto, website Weta Digital (http://www.wetafx.co.nz/), interview Rini Sugianto di blog Kudhatama (http://kudha.multiply.com/journal/item/ … I_SUGIANTO).
** interview yang ditampilkan dihalaman ini telah mengalami pengeditan tanpa mengubah arti dan makna dari pernyataan dari nara sumber interview.
Sumber :http://indocg.com/forums/viewtopic.php?pid=53080
Bingung Dengan Pergerakan IHSG? Mari Lihat Grafik Mingguannya. Good!
Bingung dengan pergerakan harian IHSG? Mari kita telurusi pergerakan mingguannya pada grafik di atas. Di tengah kondisi pergerakan harian yang berfluktuasi tinggi, Pada grafik mingguan IHSG di atas menunjukkan dua hal yang sangat positif. Apa itu: pertama: Kemampuan IHSG bertahan di atas Down Trend Resist Line yang telah ditembusnya di level 3775. Kedua: MACD mingguan telah Golden Cross. Hal ini menunjukkan kecenderungan IHSG untuk bergerak positif kedepan. Tinggal satu hal yang perlu dipenuhhi, yakni menembus resisten kuat 3812. Jika hal ini berhasil dicapai, maka IHSG memiliki momentum kuat untuk melanjutkan penguatan menuju target minor Inverted Head & Shoulder di 4029 seperti yang beberapa kali di ulas sebelumnya.
Selama IHSG mengalami koreksi tidak lebih rendah dari support kuat 3600 – 3618, pertimbangkan untuk melakukan Buy On Weakness.
Disclaimer ON
*sumber :Galeri Saham
JSMR Menguji All Time High, Buy On Weakness
Melanjuti ulasan sebelumnya: ‘JSMR Menguji Resisten Kuat‘, JSMR telah mencapai minor targetnya di 4150 dan level ini sedang diuji sebagai support. Secara bersamaan JSMR juga tertahan di resisten kuat All Time High-nya di 4275. Jika JSMR mampu menembus level tertingginya ini, maka JSMR berpeluang besar kembali mencetak rekor harga tertinggi dengan ke 4800 dengan minor target 4450. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.
Rekomendasi: Buy On Weakness. Strong Buy jika break 4275. Stoploss level 4000.
Disclaimer ON
*Sumber : galeri saham
ASRI Membentuk Ascending Triangle, Tunggu Break Out
ASRI saat ini membentuk pola Ascending Triangle dengan level resisten di 470 dan minor resist 460. Jika ASRI berhasil Break Out pola ini, maka target penguatan selanjutnya adalah 545 (Break All Time high) dengan minor target 500. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.
Rekomendasi: Spec. Buy jika break 460. Strong buy jika break 470. Stoploss level 435.
Disclaimer ON
*sumber :Galeri Saham
Thursday, December 15, 2011
7 Mitos Kesehatan yang Banyak Dipercaya Tapi Salah
Banyak sekali mitos tentang kesehatan yang beredar di masyakat dan dipercaya turun temurun tanpa diketahui pasti kebenarannya. Setidaknya ada 7 mitos tentang kesehatan yang banyak dipercaya.
Mitos, Makan cokelat bisa menyebabkan jerawat ..!
Berikut beberapa mitos tentang kesehatan yang banyak dipercaya di masyarakat, seperti dilansir howstuffworks, Senin (21/11/2011), yaitu:
1. Mitos, cokelat dan makanan yang digoreng bisa menyebabkan jerawat
Jerawat terjadi ketika kelenjar minyak di bawah kulit memproduksi minyak yang disebut sebum terlalu banyak. Ketika sebum dan sel-sel kulit mati memblokir pori-pori, kulit menjadi teriritasi, bengkak dan berubah merah, yang merupakan tanda-tanda jerawat.
Tidak diketahui mengapa kelenjar sebaceous menghasilkan sebum berlebihan, namun hormon adalah tersangka utama, yang menjelaskan mengapa remaja lebih mudah berjerawat. Stres dan keturunan juga dapat menjadi faktor, tapi tidak ada kaitan antara jerawat dengan cokelat atau pun makanan yang digoreng.
2. Mitos, kopi membuat orang terjaga
Kafein pada kopi bertindak sebagai stimulan dan melawan efek penenang. Hal ini dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Untuk beberapa orang, efek ini dianggap dapat membuatnya tetap terjaga dan menghilangkan kantuk. Namun penelitian di Inggris mengungkapkan efek tersebut sebenarnya hanya sugesti.
Para peneliti menyebutnya efek balikan (withdrawal effect), yang didapat karena minum kopi di malam hari. Ketika tubuh menjadi tidak bugar saat bangun pagi, sebenarnya kopi hanya mengembalikannya ke kondisi normal, bukan lebih segar seperti yang dirasakan.
3. Mitos, udara dingin bisa menyebabkan pilek
Pilek dan flu disebabkan oleh virus (lebih dari 200 jenis yang berbeda), bukan udara dingin. Udara dingin tidak akan merusak kekebalan tubuh seseorang kecuali ia mengalami hipotermia. Hal yang membuat seseorang terkena flu saat musim dingin adalah pada kondisi ini orang lebih sering berada di dalam rumah sehingga virus cenderung terkurung di ruang tertutup dan mudah menular.
4. Mitos, terlalu banyak gula membuat anak hiperaktif
Banyak orangtua membatasi asupan makanan yang mengandung gula karena khawatir anaknya menjadi hiperaktif. Tak apa-apa membatasi makanan yang banyak mengandung gula, tapi itu adalah penalaran yang salah.
Makanan berkalori tinggi menawarkan sedikit gizi dan dapat menyebabkan kegemukan dan masalah lainnya, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan gula menyebabkan hiperaktif. Gula dapat memberikan meningkatkan energi jangka pendek, tapi itu tidak sama dengan hiperaktivitas.
5. Mitos, menelan permen karet dapat menyebabkan gangguan pencernaan selama 7 tahun
Mungkin beberapa orang pernah mendengar kabar burung bahwa permen karet yang tertelan akan tetap tinggal di dalam perut selama 7 tahun. Tapi kabar tersebut tidaklah benar. Meskipun permen karet tidak dapat dicerna oleh perut seperti makanan lain, tapi sistem pencernaan bisa memindahkannya melalui aktivitas usus dan akan terbuang melalui feses saat anak buang air besar.
6. Mitos, tunggu 30 menit setelah makan sebelum berenang
Orangtua biasanya menyuruh anak-anak menunggu 30 menit setelah makan sebelum terjun ke kolam renang. Yang dikhawatirkan adalah anak mengalami kram dan tenggelam.
Tapi ahli menyebutkan bahwa kemungkinan makan sebelum berenang memang bisa menyebabkan sedikit kram, tetapi untuk sebagian besar orang, hal ini tidak berbahaya. Tubuh mengalihkan aliran darah dari otot ke sistem pencernaan untuk memacu pencernaan, tapi tidak dalam jumlah yang bisa mengurangi fungsi otot.
7. Mitos, tubuh bisa mengalami flu ketika divaksin
Vaksinasi sering disalahpahami karena diciptakan dari virus itu sendiri. Yang perlu dipahami, ketika Anda mendapatkan vaksinasi flu, Anda tidak disuntik dengan virus secara keseluruhan, tetapi dengan virus yang sudah dilemahkan atau mati. Itu berarti, bagian virus yang yang menginfeksi tubuh akan dimatikan, tetapi bagian virus yang merangsang tubuh untuk membuat antibodi masih aktif.
Wednesday, December 14, 2011
Wow, Orang Indonesia Jadi Animator Utama Film Hollywood Garapan Stephen Spielberg
Kita boleh berbangga. Animator asal Indonesia, Rini Sugianto, menjadi animator utama untuk film produksi Hollywood berjudul 'The Adventures of Tintin.'
Rini yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital di Selandia Baru, ikut menggarap film "The Adventures of Tintin." Sebelumnya, Rini yang lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco, California itu rela
meninggalkan pekerjaan dan kehidupannya di Amerika dan pindah ke Selandia Baru, setelah mendapat tawaran untuk menggarap film yang disutradarai oleh Stephen Spielberg ini.
“WETA waktu itu lagi hiring untuk 'Tintin' sama 'Rise of the Apes.' Lalu setelah itu saya ditelepon. Katanya, 'Mau pindah ke Selandia Baru atau nggak? Saya grew up dengan Tintin, sewaktu masih kecil baca Tintin terus. Akhirnya saya nggak bisa nolak dan pindah ke sini tahun kemarin,” tutur Rini via telepon kepada VOA.
Film "The Adventures of Tintin" adalah film layar lebar Hollywood pertama di mana Rini ikut menjadi salah satu animatornya. Selain merupakan prestasi yang luar biasa, tentunya juga cukup membuat hati Rini senang.
“Waktu itu senang ya, pas diwawancara (untuk pekerjaan ini), lucunya karena saya di LA punya anjing dan Tintin ada karakter anjingnya, Snowy. (Mereka) agak-agak tertarik juga mungkin karena saya punya anjing jadi mungkin lebih tahu gerakannya anjing karena tiap hari melihat gerakannya. Senangnya dapat kesempatan untuk kerja di film sebesar Tintin. Apalagi dengan sutradaranya semacam Stephen Spielberg. Baru pertama kali ini kerja dengan sutradara terkenal,” ujarnya.
Walaupun begitu, Rini mengaku belum pernah bertemu langsung dengan Stephen Spielberg. “Seminggu sekali, ada director review lewat video conference. Jadi melihatnya hanya dari video aja,” tambah Rini.
Dalam film "The Adventures of Tintin," Rini bertindak sebagai animator dengan andil paling besar. “Kebetulan di film ini, saya mengerjain paling banyak adegannya, total ada 70 shot di film Tintin,” ujar Rini.
Menggarap film yang memiliki tokoh terkenal seperti Tintin memiliki tantangan tersendiri. “Yang paling besar, adalah karena komiknya itu udah terkenal. Jadi orang-orang sudah familiar sama karakternya. Kita nggak bisa sembarangan mengubah ceritanya atau mengubah terlalu jauh dari aslinya,” tambah Rini.
Penggarapan film "The Adventures of Tintin" ini juga memakan waktu yang tidak sebentar. “Animasinya sendiri, full production-nya mungkin sekitar setahun setengah. Tapi proyeknya sendiri sudah mulai sekitar empat tahun lalu. Tapi, untuk beberapa tahun pertama, mereka hanya mengerjakan ceritanya. Fokusnya adalah untuk mengerjakan storyboard sampai solid,” kata Rini.
Melihat nama orang Indonesia di film sebesar Tintin tentunya merupakan kebanggaan tersendiri, terutama bagi orang tua Rini yang sudah nonton film "The Adventures of Tintin" di Indonesia. “Begitu dengar bakal main di Indonesia, langsung saya suruh nonton. Orang tua kebetulan memang bukan orang yang sering nonton film. Mungkin pertama kali dalam jangka waktu sepuluh tahun dan Tintin film pertama yang mereka tonton. Mereka cukup bangga akan melihat nama (Rini) di big screen,” ujarnya.
Rini mengaku orang tuanyalah yang selalu mendukung segalanya dalam hal karir dan kehidupan. “Mereka mendukung sewaktu saya sekolah dan waktu saya ngambil keputusan untuk sekolah lagi di bidang animasi, dan orang tua saya waktu itu sama sekali nggak ngerti animasi itu apa. Tapi, mereka percaya kalau pilihan Rini akan membuat Rini bahagia. Mereka mendukung penuh mulai dari bayar sekolah sampai mencari pekerjaan,” tambah Rini.
Saat ini, Rini juga sedang menggarap animasi untuk film Hollywood lainnya. “Sekarang lagi ngerjain film "The Avengers," jadi kalau pada nonton film "Thor" dan "Captain America" dulu, ada klip-klipnya untuk "The Avengers." Ini gabungan semua superhero,” jelasnya.
Pesan Rini terutama kepada sesama animator adalah untuk tidak pernah putus asa dalam menggapai cita-cita. “Never give up. Kalau memang ada perusahaan yang animator-animator Indonesian mau tembus, pelajarin tipe animasi mereka dan buat animasi yang seperti tipe yang mereka kerjakan. Lama-lama akan terbuka peluangnya.” (sumber: voanews.com)
SMGR Menembus Upper Bollinger Band, Berpeluang Terkoreksi Sehat
SMGR telah mencapai minor targetnya di level 10800 – 10850 dengan volume yang tinggi. Pencapaian ini menjadikan SMGR Break All Time High dimana level tertinggi sebelumnya ada di 10350. Saat ini SMGR telah menembus Upper Bollinger Band sehingga membuka peluang terjadinya koreksi sehat untuk sementara waktu ke kisaran 10000 – 10400. Manfaatkan potensi koreksi untuk melakukan Buy On Weakness. Target pola Double Bottom SMGR berada pada level 11700.
Rekomendasi: Take Profit. Buy On Weakness di area 10000 – 10400.
Disclaimer ON
*dikutip dari : galeri Saham
GJTL Membentuk Inverted Head & Shoulder
GJTL berhasil bertahan di atas Down Trend Resist Line-nya & MA200 serta membentuk pola Inverted Head & Shoulder. Jika resisten selanjutnya di 2900 berhasil di tembus, GJTL berpeluang melanjutkan kenaikannya ke level 3425 dengan minor target 3125. MACD telah Golden Cross menunjukkan saham ini bergerak positif.
Rekomendasi: Buy. Stoploss level 2725.
Disclaimer ON
*dikutip dari : Galeri Saham
Naik Tajam, BEI Suspensi Saham MYOH
NILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) saham PT Myoh Technology Tbk (MYOH) mulai perdagangan Rabu (14/12) ini.
Hal ini disampaikan Ph Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Eqy Essiqy dan Kadiv Perdagangan Saham BEI Andre P.J Toelle dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (14/12). Dijelaskan, suspensi ini dilakukan sehubungan dengan peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham MYOH sebesar Rp765 atau 180%, yaitu dari harga penutupan Rp425 pada 30 November 2011 menjadi Rp1.190 pada 13 Desember 2011. "Karenanya BEI perlu melakukan penghentian sementara perdagangan saham MYOH dalam rangka cooling down."
Penghentian sementara perdagangan saham MYOH ini dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham MYOH.
Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan.
BUMI Menguji Down Trend Resist Line
BUMI tampak sedang menguji Down Trend Resist Line-nya di area 2225 dan bertahan di atas area support 2100 – 2125. Jika BUMI berhasil kembali ke atas level ini, maka saham ini berpeluang mengakhiri konsolidasi dan menguat menuju 2500 dengan minor target di 2325. MACD yang meningkat menunjukkan saham ini bergerak positif.
Rekomendasi: Buy On Weakness. Stoploss level 2100.
Disclaimer ON
*di kutip dari : Galeri Saham
Tuesday, December 13, 2011
Saham-saham untuk Trading
Jika anda mencari saham untuk simpanan jangka panjang, maka anda harus menetapkan kriteria yang lumayan ketat. Saham tersebut tidak hanya harus memiliki kinerja (fundamental) yang bagus, dan juga pergerakan harga yang wajar (mengikuti pola teknikalnya), tetapi juga harus memiliki prospek bahwa kinerjanya yang bagus tersebut akan berlanjut di masa mendatang. Dan yang paling penting, valuasinya masih murah. Sementara kalau anda mencari saham untuk trading, maka kriterianya sedikit lebih longgar. Asalkan fundamentalnya bagus dan pergerakan harganya wajar, maka saham tersebut sudah bisa dipakai buat trading.
Karena faktor kriteria diatas, maka saham yang bisa dipakai buat trading belum tentu bisa dipakai untuk simpanan (investasi). Sementara saham yang bisa dijadikan simpanan, biasanya bisa pula dipakai untuk trading. Beberapa investor terkadang mengkombinasikan kedua hal tersebut (investasi dan trading) untuk lebih memaksimalkan keuntungan. Contohnya, saham A yang harganya Rp1,000, setelah dianalisis ternyata bagus buat investasi, dan berpotensi melaju ke Rp1,700 dalam setahun kedepan. Kalau anda beli saham A tersebut kemudian didiamkan, maka anda berpeluang memperoleh keuntungan 70% dalam setahun.
Nah, dalam perjalannya, tentunya saham A nggak akan terus-terusan naik hingga mencapai posisi 1,700 tadi, melainkan akan diselingi dengan penurunan sesekali (terjadi fluktuasi). Kalau anda men-trading-kan saham A ini, maka anda bisa memperoleh keuntungan tambahan dari fluktuasi tersebut. Misalnya setelah saham A anda beli, hanya dalam seminggu dia langsung terbang ke 1,250. Setelah anda cek teknikalnya, kenaikan tersebut terlalu cepat sehingga kemungkinan besar dia akan turun. Maka anda bisa jual saham A dan memperoleh keuntungan 25%, kemudian tunggu sampai dia turun, katakanlah ke 1,100, kemudian anda beli lagi pada harga tersebut. Kemudian anda diamkan lagi. Kalau sewaktu-waktu kenaikan yang terjadi sudah mentok, maka anda jual kembali saham A tersebut, tunggu dia turun, lalu beli lagi. Dengan cara ini, maka anda akan memperoleh gain lebih dari 70% dalam setahun. Mungkin bisa sampai 100%, atau lebih, hanya dari satu saham saja.
Masalahnya, seringkali kemudian muncul kejadian seperti ini: Ketika anda menjual saham A di harga 1,250, saham tersebut bukannya turun tapi malah naik ke 1,300. It’s okay, anda tetap yakin bahwa saham A akan kembali turun. Tetapi setelah ditunggu-tunggu, saham A bukannya beneran turun, tetapi malah naik kembali ke 1,350. Maka dalam hal ini anda akan terjebak dilema: Kalau anda beli lagi saham A di harga 1,350, maka anda tidak hanya kehilangan potensi gain sebesar 100 perak (dari 1,250 ke 1,350), tetapi anda juga mengambil risiko mengalami kerugian jika saham A tersebut akhirnya benar-benar turun seperti yang diperkirakan. Disisi lain kalau anda nggak kembali membeli saham A, maka bukan tidak mungkin saham A akan teruuuss saja naik sampai TP-nya tadi yaitu 1,700, namun anda nggak dapet apa-apa, karena anda kan nggak megang barangnya?
Tak peduli semahir apapun anda dalam melakukan trading, anda pasti pernah mengalami hal diatas. Karena itulah kalau menurut penulis, kalau anda sejak awal membeli sebuah saham untuk tujuan investasi, katakanlah untuk 1 tahun, maka saham tersebut ya dipake buat simpanan aja, alias diemin aja sampai TP-nya tercapai. Kecuali kalau dalam perjalanannya selama 1 tahun tersebut terjadi hal-hal yang memaksa TP tadi untuk direvisi, misalnya terjadi koreksi IHSG, beredarnya berita yang memberikan sentimen negatif terhadap si saham, atau kinerja emiten yang bersangkutan di kuartal berikutnya tidak berjalan lancar seperti yang diperkirakan sebelumnya, maka barulah anda bisa keluar.
Sementara kalau anda mau trading, anda bisa memilih saham-saham yang memang ‘didesain’ untuk trading. Penulis biasanya memilih saham-saham yang penulis tahu bahwa saham tersebut ‘nggak akan kemana-mana’, alias harganya gak akan berubah-ubah kecuali karena faktor fluktuasi. Misalnya saham A, rata-rata harganya dalam 3 bulan terakhir adalah 1,000. Kadang-kadang dia naik ke 1,200, kadang-kadang dia turun ke 900. Sementara dilihat dari kualitas fundamentalnya, saham A ini terlalu mahal kalau dihargai diatas 1,200, sehingga dia tidak berpotensi untuk naik lebih tinggi dari 1,200 (kecuali kalau sengaja dinaikkan oleh pihak-pihak tertentu). Disisi lain, fundamental A juga nggak jelek-jelek amat, sehingga dia nggak bisa turun lebih rendah dari 900 (sekali lagi, kecuali kalau sengaja diturunkan oleh pihak-pihak tertentu).
Ibaratnya begini. Ketika si ‘kereta’ berhenti di stasiun 900 (saham A turun ke 900), anda bisa naik kereta tersebut (anda beli sahamnya). Anda kemudian bisa turun ketika si kereta berhenti di stasiun 1,000, 1,100, atau 1,200. Semakin jauh ‘perjalanan’ anda, maka tentunya semakin besar persentase keuntungan yang anda peroleh. Maksimalnya bisa sampai 30% (dari 900 ke 1,200). Ketika si kereta sedang berada di stasiun 1,200 dan anda sudah berada diluar, maka anda bisa duduk santai sambil menunggu, karena anda tahu bahwa si kereta akan balik lagi ke stasiun 900, atau setidaknya stasiun 1,000, dimana anda bisa naik lagi dari situ. Dan seterusnya.
Dengan cara ini, kecil kemungkinan anda bisa ‘ketinggalan kereta’ seperti kalau anda memilih saham yang berpotensi terus menguat dalam jangka panjang. Karena meskipun kalau anda kebetulan sedang berada diluar kereta ketika si kereta tersebut melaju kencang, maka anda gak usah khawatir karena anda tahu persis bahwa kereta tersebut balik lagi (turun lagi) ke stasiun dimana anda bisa naik.
Okay, terus saham-saham apa saja yang bisa kita jadikan ‘kereta’ seperti ilustrasi diatas?
Dalam situasi market yang tidak begitu kondusif, maka ada satu hal lagi yang sebaiknya juga diperhatikan dalam memilih saham-saham yang bagus untuk trading, yaitu: Ambillah saham-saham yang kinerjanya cukup bagus, dan kinerjanya yang cukup bagus tersebut diperkirakan tidak akan terlalu terpengaruh oleh krisis, seandainya krisis tersebut benar-benar terjadi. Dari kriteria tersebut, penulis kemudian menyaring sekian banyak saham, dan diperoleh tiga saham yaitu Telkom (TLKM), Kalbe Farma (KLBF), dan Unilever Indonesia (UNVR).
TLKM merupakan pemain terbesar di industri telekomunikasi. Kita tahu bahwa pertumbuhan industri ini sedang lambat karena semakin ketatnya persaingan, sementara TLKM sendiri kinerjanya memang jalan ditempat. Tetapi industri ini hampir tidak mungkin akan mati, karena biar bagaimanapun semua orang akan tetap membutuhkan telepon, SMS, dan akses internet setiap hari, bahkan meski sedang krisis sekalipun. Saham yang fundamentalnya bagus di sektor ini ada dua, yaitu TLKM, dan XL Axiata (EXCL). TLKM lebih bisa dijadikan pilihan karena valuasi EXCL relatif mahal. Peraturan trading di TLKM ini sederhana saja: Masuk di 7,100-an atau dibawahnya, keluar di 7,500-an.
Selain industri telekomunikasi, industri farmasi juga bisa kita perhatikan karena dalam kondisi seburuk apapun, orang-orang akan selalu membutuhkan obat-obatan. Dan saham yang bisa dipakai di sektor ini adalah KLBF. Memang, di sektor farmasi juga terdapat beberapa ‘rising star’, seperti Kimia Farma (KAEF), dan Indofarma (INAF), yang kinerjanya melejit beberapa waktu terakhir ini. Tapi kalau mau trading, KLBF adalah pilihan yang paling bagus. Masuk dan keluarnya di level 3,300 dan 3,500.
Terakhir, UNVR, merupakan saham paling kesohor di sektor consumer goods, sekaligus merupakan salah satu saham dengan fundamental terbaik di BEI. Kita tahu bahwa industri kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sabun cuci, shampoo, dan pewangi ruangan, merupakan industri yang terbukti kebal terhadap krisis. Jadi UNVR ini kemungkinan akan menjadi saham yang paling terakhir jatuh, jika kondisi terburuk benar-benar terjadi. Dengan karakter seperti itu, maka seharusnya UNVR bisa dipakai buat simpanan long term. Namun mengingat valuasinya yang selangit, dan UNVR ini ukuran perusahaannya dari dulu segitu-gitu aja (laba yang diperoleh tidak disimpan sebagai saldo laba, melainkan habis dibagikan dalam bentuk dividen), maka harga sahamnya pun sejak setahun terakhir segitu-gitu aja. Ketika artikel ini ditulis, UNVR berada di posisi 17,550, posisi yang secara historis sudah cukup tinggi. Jadi anda bisa tunggu dia balik lagi ke 16,000-an atau dibawahnya, kemudian baru masuk.
Baiklah, mungkin itu saja dari penulis. Ada yang mau menambahkan? Karena saham-saham yang bisa dipakai buat trading tentunya nggak terbatas pada tiga saham diatas saja. Oh iya satu hal lagi. Diatas kan penulis mengatakan bahwa ‘saham A nggak bisa turun lebih rendah dari 900, kecuali kalau sengaja diturunkan oleh pihak-pihak tertentu’. Artinya, meskipun anda sudah menganalisis dengan sangat teliti dan sampai pada kesimpulan bahwa saham A tidak akan turun lebih rendah dari 900, namun kesimpulan anda tersebut bisa menjadi mentah begitu saja, kalau saham A ternyata dimainkan oleh bandar.
Kalau begitu gimana solusinya? Well, untuk lebih amannya anda bisa memfokuskan trading anda pada saham-saham non-recehan (yang harga per lembarnya minimal Rp1,000, atau Rp2,000). Sebab para bandar ini, sebanyak apapun dana yang mereka miliki, tetap saja dana tersebut jumlahnya terbatas, sehingga mereka biasanya nggak akan sanggup memainkan saham-saham yang nominalnya besar. Memang, trading pada saham-saham sekelas bluchip sekalipun tetap saja tidak akan aman 100% dari para bandar, terutama bandar asing yang modalnya besar-besar. Tetapi setidaknya risiko adanya campur tangan bandar pada trading di saham-saham dengan nominal besar ini, lebih rendah dibanding jika anda trading menggunakan saham-saham recehan.
*di kutip dari : teguhidx.
Karena faktor kriteria diatas, maka saham yang bisa dipakai buat trading belum tentu bisa dipakai untuk simpanan (investasi). Sementara saham yang bisa dijadikan simpanan, biasanya bisa pula dipakai untuk trading. Beberapa investor terkadang mengkombinasikan kedua hal tersebut (investasi dan trading) untuk lebih memaksimalkan keuntungan. Contohnya, saham A yang harganya Rp1,000, setelah dianalisis ternyata bagus buat investasi, dan berpotensi melaju ke Rp1,700 dalam setahun kedepan. Kalau anda beli saham A tersebut kemudian didiamkan, maka anda berpeluang memperoleh keuntungan 70% dalam setahun.
Nah, dalam perjalannya, tentunya saham A nggak akan terus-terusan naik hingga mencapai posisi 1,700 tadi, melainkan akan diselingi dengan penurunan sesekali (terjadi fluktuasi). Kalau anda men-trading-kan saham A ini, maka anda bisa memperoleh keuntungan tambahan dari fluktuasi tersebut. Misalnya setelah saham A anda beli, hanya dalam seminggu dia langsung terbang ke 1,250. Setelah anda cek teknikalnya, kenaikan tersebut terlalu cepat sehingga kemungkinan besar dia akan turun. Maka anda bisa jual saham A dan memperoleh keuntungan 25%, kemudian tunggu sampai dia turun, katakanlah ke 1,100, kemudian anda beli lagi pada harga tersebut. Kemudian anda diamkan lagi. Kalau sewaktu-waktu kenaikan yang terjadi sudah mentok, maka anda jual kembali saham A tersebut, tunggu dia turun, lalu beli lagi. Dengan cara ini, maka anda akan memperoleh gain lebih dari 70% dalam setahun. Mungkin bisa sampai 100%, atau lebih, hanya dari satu saham saja.
Masalahnya, seringkali kemudian muncul kejadian seperti ini: Ketika anda menjual saham A di harga 1,250, saham tersebut bukannya turun tapi malah naik ke 1,300. It’s okay, anda tetap yakin bahwa saham A akan kembali turun. Tetapi setelah ditunggu-tunggu, saham A bukannya beneran turun, tetapi malah naik kembali ke 1,350. Maka dalam hal ini anda akan terjebak dilema: Kalau anda beli lagi saham A di harga 1,350, maka anda tidak hanya kehilangan potensi gain sebesar 100 perak (dari 1,250 ke 1,350), tetapi anda juga mengambil risiko mengalami kerugian jika saham A tersebut akhirnya benar-benar turun seperti yang diperkirakan. Disisi lain kalau anda nggak kembali membeli saham A, maka bukan tidak mungkin saham A akan teruuuss saja naik sampai TP-nya tadi yaitu 1,700, namun anda nggak dapet apa-apa, karena anda kan nggak megang barangnya?
Tak peduli semahir apapun anda dalam melakukan trading, anda pasti pernah mengalami hal diatas. Karena itulah kalau menurut penulis, kalau anda sejak awal membeli sebuah saham untuk tujuan investasi, katakanlah untuk 1 tahun, maka saham tersebut ya dipake buat simpanan aja, alias diemin aja sampai TP-nya tercapai. Kecuali kalau dalam perjalanannya selama 1 tahun tersebut terjadi hal-hal yang memaksa TP tadi untuk direvisi, misalnya terjadi koreksi IHSG, beredarnya berita yang memberikan sentimen negatif terhadap si saham, atau kinerja emiten yang bersangkutan di kuartal berikutnya tidak berjalan lancar seperti yang diperkirakan sebelumnya, maka barulah anda bisa keluar.
Sementara kalau anda mau trading, anda bisa memilih saham-saham yang memang ‘didesain’ untuk trading. Penulis biasanya memilih saham-saham yang penulis tahu bahwa saham tersebut ‘nggak akan kemana-mana’, alias harganya gak akan berubah-ubah kecuali karena faktor fluktuasi. Misalnya saham A, rata-rata harganya dalam 3 bulan terakhir adalah 1,000. Kadang-kadang dia naik ke 1,200, kadang-kadang dia turun ke 900. Sementara dilihat dari kualitas fundamentalnya, saham A ini terlalu mahal kalau dihargai diatas 1,200, sehingga dia tidak berpotensi untuk naik lebih tinggi dari 1,200 (kecuali kalau sengaja dinaikkan oleh pihak-pihak tertentu). Disisi lain, fundamental A juga nggak jelek-jelek amat, sehingga dia nggak bisa turun lebih rendah dari 900 (sekali lagi, kecuali kalau sengaja diturunkan oleh pihak-pihak tertentu).
Ibaratnya begini. Ketika si ‘kereta’ berhenti di stasiun 900 (saham A turun ke 900), anda bisa naik kereta tersebut (anda beli sahamnya). Anda kemudian bisa turun ketika si kereta berhenti di stasiun 1,000, 1,100, atau 1,200. Semakin jauh ‘perjalanan’ anda, maka tentunya semakin besar persentase keuntungan yang anda peroleh. Maksimalnya bisa sampai 30% (dari 900 ke 1,200). Ketika si kereta sedang berada di stasiun 1,200 dan anda sudah berada diluar, maka anda bisa duduk santai sambil menunggu, karena anda tahu bahwa si kereta akan balik lagi ke stasiun 900, atau setidaknya stasiun 1,000, dimana anda bisa naik lagi dari situ. Dan seterusnya.
Dengan cara ini, kecil kemungkinan anda bisa ‘ketinggalan kereta’ seperti kalau anda memilih saham yang berpotensi terus menguat dalam jangka panjang. Karena meskipun kalau anda kebetulan sedang berada diluar kereta ketika si kereta tersebut melaju kencang, maka anda gak usah khawatir karena anda tahu persis bahwa kereta tersebut balik lagi (turun lagi) ke stasiun dimana anda bisa naik.
Okay, terus saham-saham apa saja yang bisa kita jadikan ‘kereta’ seperti ilustrasi diatas?
Dalam situasi market yang tidak begitu kondusif, maka ada satu hal lagi yang sebaiknya juga diperhatikan dalam memilih saham-saham yang bagus untuk trading, yaitu: Ambillah saham-saham yang kinerjanya cukup bagus, dan kinerjanya yang cukup bagus tersebut diperkirakan tidak akan terlalu terpengaruh oleh krisis, seandainya krisis tersebut benar-benar terjadi. Dari kriteria tersebut, penulis kemudian menyaring sekian banyak saham, dan diperoleh tiga saham yaitu Telkom (TLKM), Kalbe Farma (KLBF), dan Unilever Indonesia (UNVR).
TLKM merupakan pemain terbesar di industri telekomunikasi. Kita tahu bahwa pertumbuhan industri ini sedang lambat karena semakin ketatnya persaingan, sementara TLKM sendiri kinerjanya memang jalan ditempat. Tetapi industri ini hampir tidak mungkin akan mati, karena biar bagaimanapun semua orang akan tetap membutuhkan telepon, SMS, dan akses internet setiap hari, bahkan meski sedang krisis sekalipun. Saham yang fundamentalnya bagus di sektor ini ada dua, yaitu TLKM, dan XL Axiata (EXCL). TLKM lebih bisa dijadikan pilihan karena valuasi EXCL relatif mahal. Peraturan trading di TLKM ini sederhana saja: Masuk di 7,100-an atau dibawahnya, keluar di 7,500-an.
Selain industri telekomunikasi, industri farmasi juga bisa kita perhatikan karena dalam kondisi seburuk apapun, orang-orang akan selalu membutuhkan obat-obatan. Dan saham yang bisa dipakai di sektor ini adalah KLBF. Memang, di sektor farmasi juga terdapat beberapa ‘rising star’, seperti Kimia Farma (KAEF), dan Indofarma (INAF), yang kinerjanya melejit beberapa waktu terakhir ini. Tapi kalau mau trading, KLBF adalah pilihan yang paling bagus. Masuk dan keluarnya di level 3,300 dan 3,500.
Terakhir, UNVR, merupakan saham paling kesohor di sektor consumer goods, sekaligus merupakan salah satu saham dengan fundamental terbaik di BEI. Kita tahu bahwa industri kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sabun cuci, shampoo, dan pewangi ruangan, merupakan industri yang terbukti kebal terhadap krisis. Jadi UNVR ini kemungkinan akan menjadi saham yang paling terakhir jatuh, jika kondisi terburuk benar-benar terjadi. Dengan karakter seperti itu, maka seharusnya UNVR bisa dipakai buat simpanan long term. Namun mengingat valuasinya yang selangit, dan UNVR ini ukuran perusahaannya dari dulu segitu-gitu aja (laba yang diperoleh tidak disimpan sebagai saldo laba, melainkan habis dibagikan dalam bentuk dividen), maka harga sahamnya pun sejak setahun terakhir segitu-gitu aja. Ketika artikel ini ditulis, UNVR berada di posisi 17,550, posisi yang secara historis sudah cukup tinggi. Jadi anda bisa tunggu dia balik lagi ke 16,000-an atau dibawahnya, kemudian baru masuk.
Baiklah, mungkin itu saja dari penulis. Ada yang mau menambahkan? Karena saham-saham yang bisa dipakai buat trading tentunya nggak terbatas pada tiga saham diatas saja. Oh iya satu hal lagi. Diatas kan penulis mengatakan bahwa ‘saham A nggak bisa turun lebih rendah dari 900, kecuali kalau sengaja diturunkan oleh pihak-pihak tertentu’. Artinya, meskipun anda sudah menganalisis dengan sangat teliti dan sampai pada kesimpulan bahwa saham A tidak akan turun lebih rendah dari 900, namun kesimpulan anda tersebut bisa menjadi mentah begitu saja, kalau saham A ternyata dimainkan oleh bandar.
Kalau begitu gimana solusinya? Well, untuk lebih amannya anda bisa memfokuskan trading anda pada saham-saham non-recehan (yang harga per lembarnya minimal Rp1,000, atau Rp2,000). Sebab para bandar ini, sebanyak apapun dana yang mereka miliki, tetap saja dana tersebut jumlahnya terbatas, sehingga mereka biasanya nggak akan sanggup memainkan saham-saham yang nominalnya besar. Memang, trading pada saham-saham sekelas bluchip sekalipun tetap saja tidak akan aman 100% dari para bandar, terutama bandar asing yang modalnya besar-besar. Tetapi setidaknya risiko adanya campur tangan bandar pada trading di saham-saham dengan nominal besar ini, lebih rendah dibanding jika anda trading menggunakan saham-saham recehan.
*di kutip dari : teguhidx.
3 Tanda Dia Akan Menjadi Jodoh Anda
Belum yakin dengan pasangan Anda saat ini, meski tali kasih yang dibina sudah cukup lama? Tandai lewat sinyal ini untuk memberikan keyakinan di hati bahwa dialah jodoh terbaik dari Tuhan untuk Anda.
Menemukan Mr Right memang tidaklah mudah. Kelokan berliku dalam perjalanan cinta Anda pasti akan mewarnainya. Meski demikian, Anda jangan dulu patah semangat dibuatnya. Karena senyum merekah akan segera terbit ketika pria yang Anda kencani sekarang adalah jodoh untuk Anda.
Meski jodoh adalah rahasia Tuhan, namun Anda pun dapat menandainya lewat beberapa sinyal berikut, seperti diulas Sheknows.
1. Banyak kesamaan antara Anda dan dia
Jika dia dan Anda menemukan banyak kecocokan satu sama lain, biasanya ini adalah tanda bahwa Anda berdua berjodoh. Jadi, gali lebih dalam tentang Anda dan dirinya agar banyak menemukan kesamaan lainnya. Memiliki banyak kecocokan akan membuat chemistry kian kuat. Akhirnya, jalinan cinta pun bakal kian rekat, di mana Anda berdua bisa saling berbagi satu sama lain.
2. Dapat mengerti komunikasi satu sama lain
Ketika pria dan wanita bisa menguasai seni komunikasi, maka tingkat perceraian pun akan menurun. Masalah komunikasi memiliki peran sentral dalam sebuah hubungan. Jadi ketika Anda merasa cocok dengannya dan tak terlibat masalah komunikasi dengan si dia, kabar baiknya adalah kemungkinan besar dia merupakan jodoh Anda.
3. Punya selera humor
Memiliki selera humor akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi hubungan Anda. Dengan melayangkan humor, kebekuan pun takkan lagi tercipta. Tak hanya itu, serangan stres pun akan segera hilang. Apalagi dengan terkoneksi selera humor bersama pasangan, bukan hanya ketegangan yang akan mencair, tapi juga keintiman pun bakal terjalin.
Menemukan Mr Right memang tidaklah mudah. Kelokan berliku dalam perjalanan cinta Anda pasti akan mewarnainya. Meski demikian, Anda jangan dulu patah semangat dibuatnya. Karena senyum merekah akan segera terbit ketika pria yang Anda kencani sekarang adalah jodoh untuk Anda.
Meski jodoh adalah rahasia Tuhan, namun Anda pun dapat menandainya lewat beberapa sinyal berikut, seperti diulas Sheknows.
1. Banyak kesamaan antara Anda dan dia
Jika dia dan Anda menemukan banyak kecocokan satu sama lain, biasanya ini adalah tanda bahwa Anda berdua berjodoh. Jadi, gali lebih dalam tentang Anda dan dirinya agar banyak menemukan kesamaan lainnya. Memiliki banyak kecocokan akan membuat chemistry kian kuat. Akhirnya, jalinan cinta pun bakal kian rekat, di mana Anda berdua bisa saling berbagi satu sama lain.
2. Dapat mengerti komunikasi satu sama lain
Ketika pria dan wanita bisa menguasai seni komunikasi, maka tingkat perceraian pun akan menurun. Masalah komunikasi memiliki peran sentral dalam sebuah hubungan. Jadi ketika Anda merasa cocok dengannya dan tak terlibat masalah komunikasi dengan si dia, kabar baiknya adalah kemungkinan besar dia merupakan jodoh Anda.
3. Punya selera humor
Memiliki selera humor akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi hubungan Anda. Dengan melayangkan humor, kebekuan pun takkan lagi tercipta. Tak hanya itu, serangan stres pun akan segera hilang. Apalagi dengan terkoneksi selera humor bersama pasangan, bukan hanya ketegangan yang akan mencair, tapi juga keintiman pun bakal terjalin.
Tandanya Anda Berhubungan Dengan Orang yang Salah
Hubungan cinta yang telah berjalan lama, namun tak juga berujung pada pernikahan kadang menimbulkan pertanyaan "Apakah ia orang yang tepat?".
Berikut beberapa tanda bahwa Anda telah memilih pasangan yang tidak tepat.
1. Tidak bahagia
Walau memiliki pasangan, namun saat bersamanya Anda tak merasa bahagia. Bahkan tak jarang Anda sengaja menghindari jadwal-jadwal bertemu dan kencan. jika ketidakbahagiaan sudah melanda, untuk apa sebuah hubungan harus diteruskan?
2. Merasa rendah diri saat bersama pasangan
Bersama pasangan tak membuat Anda tersenyum bahagia, sebaliknya perasaan rendah diri justru melanda. Sikap pasangan yang dominan dan superior membuat Anda selalu merasa melakukan kesalahan. Apapun yang Anda lakukan seakan tak pernah cukup baginya.
3. Membuat Anda jauh dari sahabat juga keluarga
Pasangan seolah ingin memiliki Anda sendirian. Jangankan untuk bersilaturahmi dengan sahabat, bertemu dan mengambil hati orang tua Anda saja ia enggan melakukannya. Ketimbang bertandang ke rumah dan mengakrabkan diri dengan keluarga, kekasih lebih suka mengatur janji untuk bertemu Anda di tempat lain. Misalnya pusat perbelanjaan.
4. Tidak memiliki tujuan yang sama
Jika ingin hubungan menuju ke jenjang yang serius, tentunya Anda dan pasangan harus memiliki tujuan hidup yang sama. Jika sudah menjalankan hubungan sekian lama, namun Anda dan pasangan tetap tidak memiliki tujuan yang sama, maka ada baiknya untuk menilai ulang hubungan tersebut.
5. Menyangkal kebenaran
Anda sudah menyadari ada yang salah dengan hubungan yang tengah dijalani. Namun entah karena apa, Anda terus melakukan penyangkalan. Terkadang tekanan dari umur yang terus bertambah serta keinginan untuk segera menikah membuat hati dan pikiran Anda tak bisa melihat kesalahan-kesalahan yang ada dalam hubungan. Jangan sampai terjebak dalam kesalahan ini, dan membuat keputusan yang akan Anda sesali seumur hidup.
Memilih pasangan hidup bukanlah sesuatu yang harus dilakukan terburu-buru dan di dalam tekanan apalagi ketepaksaan. Jangan sampai salah memilih pasangan hidup.
(di kutip dari :*Oleh Amelia Ayu Kinanti)
Berikut beberapa tanda bahwa Anda telah memilih pasangan yang tidak tepat.
1. Tidak bahagia
Walau memiliki pasangan, namun saat bersamanya Anda tak merasa bahagia. Bahkan tak jarang Anda sengaja menghindari jadwal-jadwal bertemu dan kencan. jika ketidakbahagiaan sudah melanda, untuk apa sebuah hubungan harus diteruskan?
2. Merasa rendah diri saat bersama pasangan
Bersama pasangan tak membuat Anda tersenyum bahagia, sebaliknya perasaan rendah diri justru melanda. Sikap pasangan yang dominan dan superior membuat Anda selalu merasa melakukan kesalahan. Apapun yang Anda lakukan seakan tak pernah cukup baginya.
3. Membuat Anda jauh dari sahabat juga keluarga
Pasangan seolah ingin memiliki Anda sendirian. Jangankan untuk bersilaturahmi dengan sahabat, bertemu dan mengambil hati orang tua Anda saja ia enggan melakukannya. Ketimbang bertandang ke rumah dan mengakrabkan diri dengan keluarga, kekasih lebih suka mengatur janji untuk bertemu Anda di tempat lain. Misalnya pusat perbelanjaan.
4. Tidak memiliki tujuan yang sama
Jika ingin hubungan menuju ke jenjang yang serius, tentunya Anda dan pasangan harus memiliki tujuan hidup yang sama. Jika sudah menjalankan hubungan sekian lama, namun Anda dan pasangan tetap tidak memiliki tujuan yang sama, maka ada baiknya untuk menilai ulang hubungan tersebut.
5. Menyangkal kebenaran
Anda sudah menyadari ada yang salah dengan hubungan yang tengah dijalani. Namun entah karena apa, Anda terus melakukan penyangkalan. Terkadang tekanan dari umur yang terus bertambah serta keinginan untuk segera menikah membuat hati dan pikiran Anda tak bisa melihat kesalahan-kesalahan yang ada dalam hubungan. Jangan sampai terjebak dalam kesalahan ini, dan membuat keputusan yang akan Anda sesali seumur hidup.
Memilih pasangan hidup bukanlah sesuatu yang harus dilakukan terburu-buru dan di dalam tekanan apalagi ketepaksaan. Jangan sampai salah memilih pasangan hidup.
(di kutip dari :*Oleh Amelia Ayu Kinanti)
Subscribe to:
Posts (Atom)