1. Mengandalkan Sumber Daya Alam
Faktanya, saat ini tidak ada negara maju yang mengandalkan sumber daya alam, Namun lebih kepada industri kreatif. Misalnya Facebook saja, mampu menghasilkan uang miliaran US Dollar tanpa membuka tambang. Sebagai perbandingann, nilai pasar FACEBOOK adalah 244 Milliard US Dollar atau 3172 Trilliun Rupiah sementara Nilai Pasar Freeport cuman 19 Milliard US Dollar atau RP. 247 Trilliun Rupiah .
Bandingkan juga dengan nilai pasar TLKM sebesar 294 Trilliun RUpiah . Jadi saat ini sebenarnya PT Telkom sudah lebih besar daripada freeport. Bisa dilihat chart di atas, Saat ini Bank BRI, Telkom dan Bank BCA, serta HM Sampoerna (pabrik Rokok) Nilainya sudah di atas Freeport.
Singapore yang tidak punya apa – apa , bisa lebih maju dari Indonesia. Jepang yang lahannya sempit, akhirnya menanam padi dan sayuran di dalam gedung.
2. Pendidikan Ber-Orientasi Pegawai
sumber gambar : http://www.anthonydiomartin.com/images/article/stop_plonco.jpg
Kalau kita lihat model pendidikan kita, lebih mengarah untuk menjadi pegawai dan bukan sebagai pengusaha yang membuka lapangan kerja baru. Contoh saja sistem per-plonco-an ketika ada mahasiswa baru. Anda bisa cari sendiri di google “ ploco indonesia” dan lihat di Image apa yang anda temukan.
Pendidikan di Indonesia juga mengajarkan anak buat jadi Pintar, tapi Tidak Mengerti. Pintar karena anak diharapkan mengerti begitu banyak materi pelajaran, tapi disuruh aplikasikan ga bisa. Karena cuman sekedar tau, bisa jawab ujian, dapat nilai 100, guru dan orang tua senang. Menurut saya ini harus di ubah.
3. Sentimen Anti Asing
(Padahal pakai produk asing). Asing sering dimanfaatkan dalam berbagai kampanye politik. Padahal saat ini semua negara saling membutuhkan. Tidak salah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Namun perlu dibarengi dengan intelektualitas yang tinggi pula. Bersikap seakan – akan asing mau mengambil sumber daya alam kita bukan hal yang tepat. Lihat poin nomer 1 di atas. Tidak ada negara maju karena sumber daya alamnya.
4. Sulit menerima perubahan
Mungkin poin nomer 4 ini ada kemiripan dengan poin nomer 3. Yang ditakutkan bukan Asingnya, tetapi perubahan. Contoh paling nyata adalah GO-JEK. Saat ini lagi kontroversi, bahkan beberapa daerah ada yang memasang tulisan “GO-JEK / OJEK ONLINE, Dilarang Mengambil Penumpang Disini“, padahal apa susahnya menjadi anggota ojek, Tinggal ngelamar aja. Tapi inilah fenomena-nya. Sulit menerima perubahan.
5. Hobinya jadi komentator
Infografis di bawah mungkin akan menggambarkan hal ini.6. Orang Miskin Paling Benar
Maaf kata, tapi ini paling sering kejadian. Ini mungkin kontoversial, Tapi anda bisa mikir sendiri benar tidaknya. Contoh kasus waduk di jakarta yang harusnya digunakan untuk area untuk penanggulangan banjir, di duduki oleh warga, ketika diminta pindah. Katanya mereka sudah disana sejak tahun sekian. Ditanya mana sertifikat tanah, ga bisa nunjukin. Lah, ga punya sertifikat tapi ngotot.7. Maunya Serba Cepat
Suka makan Mi Instan ? Suka Minum Kopi Instan ? Suka makan fast Food ? Sama saya juga suka hahaha
Ini dia satu masalah budaya Indonesia dan juga banyak negara lain. Maunya cepat, serba instan, padahal yang instan belum tentu baik. Contoh nyata di bidang ekonomi adalah Investasi Bodong. Kalau saya nawarin investasi reksadana, saham, buat orang selalu ditanya, sebulan bisa haislin berapa, ya saya jawab aja, ga pasti, tapi kalaujangka panjang setahun bisa antara 14-20%, langsung orangnya ga jadi investasi. tapi kalau ada yang nawarin investasi BODONG dengan iming – iming 10% malah 30% sebulan kayak yg di tawarkan 3M ( Manusia Membunuh Manusia ), langsung diterima, tau2 bodong. Dan banyak seperti ini, hingga trilliunan rupiah dana masyarakat di bawa kabur.
8. Konsumtif
Kalau pergi ke mall yang jualan HP, pasti rame terus, ga pernah sepi. Orang indonesia memang suka gonta ganti HP bahkan HP terbaru yang mahal aja bisa dibeli. Padahal yang uang yang sama, kalau di tabung/di investasikan bisa berguna untuk masa depan. Namun keingin konsumtif kita itu sangat besar. Gadget adalah satu contoh. Masih banyak contoh yang lain seperti motor dan mobil. Padahal anti asing lho, tapi HP nya mau nya terbaru , produk asing pula.9. Infrastuktur Minim
Infrastruktur yang kacau di Indonesia, membuat berbagai masalah, kenaikan harga karena ongkos yang meningkat hingga turunya produktivitas karena waktu pengiriman menjadi Lama. Semoga saja tahun 2015 ini dengan dipangkasnya subsidi BBM, membuat pemerintah memiliki dana pembangunan infrastuktur dan indonesia bisa meningkatkan produktivitasnya.
Share Artikel di Ini media sosial anda