Sebelum melakukan pendekatan pada pria
dewasa yang belum menikah, kenali dahulu penyebab dia masih jomblo.
ini hanya berbagi pengetahuan saja buat para "jomblowati", supaya lebih afdol PeDeKaTe nya, dan bukan maksud meng-gurui tapi memang kadang pria itu lebih "rumit" di banding wanita, looooh, lebih sensi, lebih rempong cyinnn, hehehe....monggo di cekidot!
Lupa Waktu
Ketika ditanya “Mengapa belum
menikah?”, jawabannya "Memang harus sekarang, ya?" Mereka adalah pria
pekerja yang berangkat ke kantor pagi hari, mengarungi kemacetan kota besar,
berkawan dengan radio, dan pulang pukul 10 malam. Tiba di rumah mandi, tidur,
dan kembali esok pagi harus bangun. Mereka lupa waktu.
Mudah menandai orang tipe ini :
topik pembicaraan selalu soal pekerjaan. Buatnya tak ada yang lebih penting
dari kerja.
Mendekati orang seperti ini
mudah. Bersinarlah di depannya. Ketahuilah sebanyak mungkin tentang bidang kerjanya.
Jadilah teman diskusinya. Bila dia sudah sering mencondongkan tubuhnya ke depan
ketika bicara dengan Anda, itu artinya dia mulai tertarik.
Mapan Dulu
"Dulu pas zaman kuliah, ada
satu sepupuku yang sudah menikah, punya anak, dan hidup susah. Jangankan mobil,
rumah saja ngontrak. Sejak itu aku bertekad akan cari uang, punya rumah dan
mobil dulu, baru berani kawin," kata seorang pria usia 38 tahun. Dia
seorang freelancer yang sudah punya rumah, mobil, dan tabungan yang cukup.
Tahun depan, rencananya dia akan menikah, "Setelah ketemu cewek. Enggak
usah ideal, yang penting seiman dan bekerja. Cukup," lanjutnya.
Orang seperti ini tidak
antipacaran. Tapi biasanya dia akan mengatakan dengan terus terang tidak akan
menikah sampai target materinya tercapai. Bila Anda tabah, teruskan. Dia akan
komit, kok. Bila tidak, carilah orang lain.
Tak Kunjung Dapat
Dia sangat ingin menikah.
Usahanya keras untuk itu. Sayangnya, dia tak mudah mendapatkan pasangan. Pada
usianya yang sudah 'paruh baya’ bahkan dia sudah setengah berikrar akan menikah
dengan siapa pun yang mau dengannya.
Ciri yang menonjol dari tipe ini
adalah, bersedia dan minta dijodohkan. Setiap ketemu perempuan baru, dia akan menyebut
soal keinginan menikah.
Bila Anda menyukainya, go ahead.
Bila ragu, amati, apakah dia tipe lelaki yang dibesarkan dalam keluarga yang
tak merestui pacaran? Atau dia punya kebiasaan buruk yang cukup mengganggu?
Atau, keluarga besarnya selalu ikut dalam proses seleksi?
Too Picky
Dia punya kriteria yang luar
biasa panjang dan detil soal calon pasangan. Dia akan melihat Anda dari atas
sampai bawah, mengetes ini-itu, banyak bertanya untuk hal-hal yang tidak
penting.
Anda menyukainya? Silakan dicoba.
Siapa tahu Anda memenuhi kriterianya. Tapi ya siap-siap pergi jika dia mulai
membuat hati Anda perih dengan sikapnya. FYI, sikap super pemilih ini bisa
disebabkan karena tuntutan keluarga, atau melihat orang-orang yang dihormatinya
punya pasangan sempurna (di matanya).
Mom's The Best!
Baginya, ibu adalah sosok
perempuan sempurna di dunia ini. Dia tak akan rela kelak berpasangan dengan
perempuan dari planet lain yang tak punya kemiripan sedikit pun dengan ibunya.
Kemiripan ini bisa dilihat dari banyak sisi: fisik, habit, kesukaan, pandangan
hidup. Biasanya, lelaki seperti ini akan sigap setiap kali ibunya membutuhkan
bantuan, dan selalu menurut apa kata ibu.
Menyukai lelaki seperti ini cukup
sulit. Anda nyaris tak mungkin kan bersaing dengan ibunya. Bila hubungan sudah
semakin dekat, Anda perlu bertanya pada diri sendiri: ”Bisakah saya menjalani
kehidupan damai dengan ibunya?" Jika bisa, jalankan. Jika tidak, lupakan.
Alergi Komitmen
Lelaki tipe ini yang gemar
pacaran. Putus satu, tumbuh seribu. Dia mudah menemukan pasangan. Bukan
playboy. Dia hanya menarik (banget!). Cirinya mudah, dia bisa dengan santai
jalan dengan orang lain ketika masih terikat hubungan. Belum tentu orang lain
itu perempuan. Bisa juga teman-teman lelakinya.
Lelaki ini akan berubah, bahkan
kabur, ketika kita mulai bicara soal komitmen. Dia bukan tidak ingin menikah.
Rasa takut lebih besar dibanding akal sehatnya. Bila cinta sudah menguasai
Anda, maka kesabaran diperlukan. Anda perlu meyakinkannya bahwa menikah
bukanlah sebuah ikatan yang membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Gali lagi,
apa yang membuatnya alergi komitmen. Ubah pandangan "Enakan bebas. Enggak
ada yang ngatur". Padahal, siapa yang mau ngatur, ya?
Enggan Menikah
Tipe ini ada dua macam. Enggan
pacaran atau memilih hidup bersama dengan orang yang dicintainya (tanpa ikatan
legal). Pada tipe pertama, dia memilih untuk hidup sendiri, punya binatang
peliharaan, tidak terikat. Ada yang tinggal dengan orangtuanya. Ada juga yang
sudah punya rumah, lengkap. Baginya, menikah adalah keruwetan hidup yang tak harus
ditempuh.
Pada tipe kedua, mereka tidak
khawatir dengan komitmen. Hanya saja, mereka memang tidak ingin mensahkan hubungan
dengan sebuah ikatan lembaga perkawinan. Bagi tipe ini, "Buat apa kawin
kalau ada risiko cerai? Ngurus surat kawin dan surat cerai sama repotnya.
Mendingan hidup bareng. Sama-sama tahu konsekuensinya. Dan kalau sudah tidak
cocok, tidak perlu banjir air mata keluarga," kata salah satu dari dua
lelaki pembela tidak kawin.
Ciri tipe pertama mudah sekali.
Dia menyenangkan, tapi tidak pernah bertanya hal personal kepada Anda. Buatnya,
Anda sudah makan atau belum, sama sekali bukan urusannya. Sekalipun Anda
beberapa kali menanyakannya (dan belum tentu dijawab).
Ciri tipe kedua cukup sulit,
karena dia tidak bermasalah dengan komitmen. Baru akan ketahuan ketika hubungan
Anda sudah benar-benar dekat dan Anda bertanya soal pernikahan.
Takut Perempuan
Dia bukan tak mau punya pasangan.
Teman perempuannya sih tidak sedikit. Masalahnya, dia tak punya nyali mendekati
perempuan yang dia suka. Karena itulah dia jadi anggota pasukan lajang begitu
lama.
Tipe ini sebenarnya gampang
ditaklukkan. Dekatilah. Dia dengan suka cita akan menerima Anda. Apalagi jika
selama ini Anda sudah berteman baik dengannya. Persoalan jadi lebih mudah.
Patah Hati
Pria jenis ini pernah ditinggal
seseorang yang amat dicintainya. Rasa sakitnya tak pernah sembuh. Pikiran dan
perasaannya terpenjara di masa lalu. Baginya, tak ada perempuan yang mampu
membuatnya jatuh cinta lagi. Baginya, si mantan adalah yang paling sempurna.
Mencintai pria ini butuh
kesabaran tingkat tinggi. Mungkin dia memang dekat dengan Anda. Tapi Anda harus
siap kalau dia tak pernah siap. Bisa saja ketulusan Anda akan meluluhkannya. Waktu
yang akan menentukan nasib hubungan Anda. Ini type Pria yang paling "rumit" dibanding Type2 Semua di atas.....
Sumber :
Chic Mei 2008