Wednesday, April 18, 2012
Obesitas Bikin Kanker Prostat Kambuh
Lelaki yang pernah menderita penyakit ini, bila mengalami obesitas berpeluang kambuh dengan risiko tumor lebih besar dan agresif.
Penambahan berat badan pada lelaki yang pernah menderita kanker prostat dapat meningkatkan kemungkinan penyakit tersebut kambuh.
Dan semakin besar kelebihan berat badan, semakin besar risikonya. Itulah temuan yang didapat para peneliti dari Amerika Serikat.
"Kelebihan berat badan berkaitan dengan tumor yang lebih besar dan lebih agresif yang lebih mungkin kambuh setelah operasi," kata peneliti Vincent Freeman, seorang profesor epidemiologi dan biostatistik dari University of Illinois di Chicago.
Kambuh, kata dia, secara umum didefinisikan sebagai kembalinya kanker setelah pengobatan berhasil dilakukan untuk jangka waktu yang tak bisa ditentukan.
Studi yang dipresentasikan pada pertemuan American Association for Cancer Research tahunan di Chicago pekan ini, Freeman dan rekan memeriksa indeks massa tubuh dari 119 orang di daerah Chicago yang dijadwalkan untuk menjalani operasi kanker prostat.
Para peneliti juga menggunakan sistem penilaian risiko umum yang memperhitungkan faktor-faktor seperti, tes darah dan hasil biopsi untuk memrediksi kemungkinan kanker prostat yang diderita peserta akan kambuh lagi.
Hasil penelitian menemukan, bahwa lelaki yang memiliki BMI rata-rata 37 hampir delapan kali lebih besar peluang kanker prostatnya kambuh setelah sembuh, dibandingkan lelaki dengan BMI lebih rendah.
Para peneliti mengatakan, lelaki yang memiliki BMI sebesar 30 keatas dianggap obesitas.
"Keseluruhan literatur menunjukkan, bahwa BMI berperan penting dalam hal agresivitas penyakit sehingga berdampak pada kambuhnya pernyakit tersebut," kata Dr Willie Underwood, seorang profesor di Departemen Urologi di Roswell Park Cancer Institute.
Studi sebelumnya juga menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara kanker prostat dengan massa tubuh. Termasuk laporan National Cancer Institute di tahun 2007 yang menemukan, bahwa lelaki obesitas memiliki risiko meninggal lebih tinggi akibat penyakit tersebut.
Underwood mengatakan, berat badan yang berlebih berkaitan erat dengan kelebihan lemak dalam tubuh. "Lemak tubuh menghasilkan zat yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker secara langsung atau tidak langsung dengan menyebabkan gangguan metabolisme lainnya yang berhubungan dengan kanker,” imbuhnya.
Dr Reza Ghavamian, seorang profesor urologi klinis di Montefiore Medical Center, mengatakan, bahwa berat badan memang berperan penting dalam peningkatan risiko penyakit tersebut kambuh, walau belum sepenuhnya dipahami.
Meski demikian temuan dari hasil penelitian tersebut tetap penting untuk dijadikan acuan, bahwa menjaga pola makan dengan gizi seimbang sangat perlu dilakukan agar berat badan yang ideal tetap terjaga dengan baik. Dengan cara tersebut risiko kambuh bisa diminimalisasi.
Penulis: Huffington Post/ Ririn Indriani
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment