Kini para ilmuwan sedang mengembangkan hormon oksitosin dalam bentuk spray untuk mengobati pecandu alkohol dan narkoba.
Tak hanya mampu membuat orang bahagia, tapi bisa juga dimanfaatkan untuk mengobati pecandu alkohol dan narkoba.
Peneliti Australia menggunakan obat berbahan dasar hormon cinta yang disebut oksitosin untuk mengatasi orang yang ketergantungan obat-obatan dan alkohol.
Beberapa uji klinis terhadap hormon ini telah dilakukan untuk mengobati pecandu narkoba. Obat yang sedang dikembangkan ilmuwan Australia itu berbentuk spray.
Tes awal dilakukan pada tikus laboratorium yang mengalami alkoholisme dan kecanduan narkoba. Setelah tikus percobaan itu diberikan beberapa suntikan oksitosin menunjukkan, keinginan hewan tersebut terhadap alkohol dan obat-obatan berkurang secara signifikan.
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa oksitosin memiliki efek anti stres. Para ilmuwan dari University of Sydney menjelaskan, bahwa orang yang kecanduan alkohol dan obat-obatan, pasokan oksitosin dalam otaknya berkurang.
Karenanya, agar sistem otaknya kembali normal, terapi yang harus dilakukan adalah memberikannya hormon cinta. Dengan begitu orang yang bersangkutan pun tak akan lagi kecanduan alkohol dan narkoba.
Peneliti Australia menggunakan obat berbahan dasar hormon cinta yang disebut oksitosin untuk mengatasi orang yang ketergantungan obat-obatan dan alkohol.
Beberapa uji klinis terhadap hormon ini telah dilakukan untuk mengobati pecandu narkoba. Obat yang sedang dikembangkan ilmuwan Australia itu berbentuk spray.
Tes awal dilakukan pada tikus laboratorium yang mengalami alkoholisme dan kecanduan narkoba. Setelah tikus percobaan itu diberikan beberapa suntikan oksitosin menunjukkan, keinginan hewan tersebut terhadap alkohol dan obat-obatan berkurang secara signifikan.
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa oksitosin memiliki efek anti stres. Para ilmuwan dari University of Sydney menjelaskan, bahwa orang yang kecanduan alkohol dan obat-obatan, pasokan oksitosin dalam otaknya berkurang.
Karenanya, agar sistem otaknya kembali normal, terapi yang harus dilakukan adalah memberikannya hormon cinta. Dengan begitu orang yang bersangkutan pun tak akan lagi kecanduan alkohol dan narkoba.
No comments:
Post a Comment