Usia memang tidak bisa menjamin seseorang menjadi lebih dewasa ataupun mapan, namun ternyata banyak dari perempuan muda yang terpikat dengan pria yang usianya jauh lebih tua dari mereka. Apa yang membuat mereka tertarik dengan pria tersebut?
Christie Hartman, PhD, seorang konsultan hubungan dan penulis buku “Changing Your Game: A Man's Guide to Success with Women”, menjelaskan bahwa para perempuan muda dan mandiri pasti mencari kematangan, kepercayaan diri, kebijaksanaan, dan kapasitas lain yang tidak dapat diberikan oleh para pria muda.
“Pria di usia 20-an, khususnya di bawah 27 tahun, umumnya belum dewasa, masih belum mengetahui apa yang mereka inginkan dalam hidup, dan sulit untuk berkomitmen,”ujar Hartman. “Mungkin tidak semua pria muda seperti itu, namun dari pengalaman saya, umumnya begitu. Sedangkan pria yang lebih tua lebih memiliki keberanian untuk mendekati perempuan, dan mereka bisa menjadi pasangan seksual yang lebih baik.”
Menurut Karla Moore, seorang pelatih kencan bersertifikat, kaum perempuan perlu lebih berhati-hati ketika memilih pria yang jauh lebih tua darinya sebagai pendamping. Karena mereka bisa jadi tidak mengetahui mengenai gambaran bagaimana harus menghadapi pria yang memiliki mantan istri dan anak-anak, yang mungkin bahkan sudah beranjak dewasa.
“Situasi seperti ini bisa menjadi sebuah dinamika keluarga yang sangat kompleks bagi perempuan berusia 20 tahunan, karena ia mungkin akan terpaksa menjadi seorang ibu tiri, dan tidak memahami dengan benar apa yang diperlukan dalam menjalani peran tersebut,” jelas Moore.
Moore pun menjelaskan bahwa dibutuhkan sebuah keutuhan emosional bagi seorang perempuan untuk menjadi ibu tiri atau istri dari seorang pria yang memiliki mantan istri, karena rata-rata perempuan muda yang mengalaminya akan dikejutkan oleh realita yang ternyata kompleks seperti itu. Anda perlu bersikap jujur dengan diri sendiri dan mendengarkan perasaan mengenai kehidupan yang akan dijalani.
“Pria yang mempunyai ‘bawaan’ pribadi biasanya lebih cocok bersama wanita yang juga memiliki ‘bawaan’,” ujar Moore. ‘Bawaan’ yang dimaksud adalah mengenai mantan pasangan ataupun anak-anak mereka. Artinya pernah menikah sebelumnya.
Jika Anda sedang jatuh cinta dengan pria yang berusia jauh lebih tua dan berniat untuk serius dengannya, Hartman pun menyarankan Anda untuk mencari tahu terlebih dulu apakah pria tersebut memang menjunjung tinggi hal-hal seperti pernikahan dan anak-anak.
Jika kondisinya ternyata terlalu rumit, maka pikirkanlah bagaimana hal itu akan mempengaruhi kehidupan Anda secara negatif. Ingat pula bahwa sebagai perempuan muda, masa depan Anda masih terbentang luas di hadapan. Demikian pula dengan pilihan-pilihan mengenai siapa yang akan mendampingi Anda kelak.
Sebenarnya usia memang bukan menjadi tolak ukur bahwa pria sudah pantas menjadi pasangan dalam sebuah pernikahan, namun mengetahui bahwa ia adalah pria yang benar-benar tepat juga sangat penting untuk kehidupan Anda di masa depan.
No comments:
Post a Comment