Di saat seperti inilah kita harus introspeksi diri. Apakah kita telah bersyukur atas nikmat yang telah di berikan oleh-Nya? Apakah kita sudah lalai dari kewajiban kewajiban kita sebagai seorang muslim? Apakah kita sudah begitu lupa diri?
"saya akui memang kadang kadang saya lalai kalau sedang berada di atas, kadang kadang saya lupa kalau diri ini sedang bahagia, sampai kadang kadang banyak kewajiban saya sebagai muslim telah saya tinggalkan. bahkan dalam 2 tahun terakhir ini saya tidak pernah melakukan kewajiban sholat 5 waktu, berperasangka buruk terhadap Allah swt kepada sang pencipta diri...Masya Allah...saya begitu bodoh,memaki,semua nya tidak becus di hadapan saya, merasa di perlakukan tidak adil dan lain sebagainya.....sungguh bodoh diri ini, lemah hati....Maafkan saya yang lalai dan hina ini, ya Allah."
Alhamdulilah....berterimakasihlah kepada Allah yang telah menunjuki kita rahmat ini. You know what? Jika kita di dalam hati mengucapkan kalimat di atas, InsyaAllah, Allah akan mengampuni kita dan memberi pahala yang besar sekali.
Lalu sekarang, bagaimana caranya kita bersyukur? Kita bisa melakukan nya dengan bermacam - macam cara:
1. Berterima Kasih Langsung
Perwujudan rasa syukur yang paling sederhana adalah berterima kasih langsung kepada Allah Yang Maha Pemurah. Ucapkanlah Alhamdulilah atau sujud syukur setiap kali kita mengalami kebahagiaan atau kesenangan.
2. Tingkatkan Takwa
Bersyukur juga bisa dilakukan dengan cara ibadah dan takwa, yaitu melakukan segala yang di perintahkan kepada Anda ( seperti shalat, puasa dan sebagainya) dan meninggalkan segala larangan- Nya.
3. Bersedekah
Berikanlah kelebihan kebahagiaan yang Kita miliki kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Sesungguh nya semua rezeki yang diberikan kepada kita hanyalah titipan dari-Nya. ( coba saja bila kita bergantung 100% kepada harta, apa yang akan terjadi? kita akan tahu jawaban nya setelah mendapat musibah bahkan sebetulnya harta yang kita miliki adalah sumber bencana, Audzubillah Mindzalik )
Yang kedua lah yg pertamanya mana? ok forget it, Allah ingin menguji ketaatan hambaNya. Allah ingin menguji bagaimana kita bisa "survive under pressure" atau bagaimana kita selamat dalam tekanan yang begitu berat. Musibah paling berat di rasakan apabila kita sedang dalam kondisi bahagia. Nah, mungkin di sinilah Allah ingin melihat bagaimana sikap kita jika diberi ujian.
"Sesungguhnya hartamu dan anak anakmu itu hanyalah ujian ( bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." ( QS. At Taghaabun:15)
Dalam setiap ujian, tentunya kita ingin lulus bukan? Apalagi jika lulusnya dengan nilai yang baik, siapa yang tidak ingin begitu? Maka dari itu, anggaplah ini adalah "ujian mendadak" yang memang sudah disiapkan oleh Allah kepada kita. Jika kita sebelumnya sudah belajar untuk menghadapi ujian mendadak itu, tentulah hati kita tidak akan kaget bila tiba-tiba nanti Allah menguji kita.
Baiklah, sekarang ujiannya sudah diberikan, dan kita sedang menjalaninya. Tapi masalahnya kita belum "belajar" sehingga sekarang saat ditimpa musibah kita kaget sehingga kita tidak bisa mengatasinya denga baik, rasanya berat sekali, dan kita se akan - akan tidak bisa berbuat apa apa. Kini apa yang harus kita lakukan?
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang yang sabar, ( yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi roojiuun' ( Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada Nya jualah kami kembali.) Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al Baqarah : 155-157)
Memang saya akui, sangat berat menjalani suatu ujian yang ditimpakan saat kita sedang bahagia. Itu butuh waktu, tidak bisa hilang begitu saja. Iman kita perlu di tambah, sikap kita perlu di perbaiki, Kita perlu dukungan banyak dari mana saja. Saya juga berharap tulisan ini sedikit banyak bisa membantu anda melalui ujian berat ini dengan baik.
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui apa-apa." ( QS. Al Baqarah:216)
Sebenarnya Allah memberi musibah kepada kita include dengan hikmah nya....kita di beri kesedihan berikut dengan kebahagiaan yang akan datang menghampiri, namun kadang kita sebagai manusia ingin nya cepat segera mendapat hikmahnya dan inginya buru buru "Sak Dek, Sak Nyek" ( arek suroboyo bilang ). seperti tadi saya melihat acara "hitam putih" yang menampilan Reza Artamevia beserta kedua putrinya. Sewaktu Alm. Adjie Masaid bercerai dengan Reza, dan hak asuh anak berada dipihak adjie, reza sebagai ibu tidak menuntut balik hak asuh anak anak nya. pastinya seorang ibu yang melahirkan dari rahimnya ingin hak asuh anak donk...tetapi Reza ikhlas dan ridho anak anak nya di asuh oleh Daddy nya, "the best daddy" bagi anak anak nya katanya ( berkat reza mendekatkan diri kepada Sang Maha Pemurah lagi Penyayang Allah swt). Coba bayangkan bila Reza menuntut kembali hak asuh anak anaknya, yang ternyata Adjie hanya sebentar hidup di dunia ini....Subhanallah....Pasti akan sangat menyesal hak asuh di berikan kepada Reza walau itu Ibunya sendiri. Allah pasti memberi musibah sepasang dengan hikmah nya, yang kita kadang tidak tahu dan malah tidak tahu hikmahnya di balik bencana.....karena manusia ini terbatas, lemah, fakir dan bodoh. Yaaa Rabbb....Ampuni Dosa dosa Hamba yang berpersangka buruk kepadMu....Astagfirullahhhhh....
Jadi biarkanlah jawabannya hanya Allah yang mengetahui. Yang penting bagi kita adalah menerima segala kesedihan itu dengan kelapangan diri. Pasti ada hikmahnya di balik itu semua, kita harus bersabar, itulah guna nya bersabar...Untuk mengetahui hikmah di balik bencana. Allah lebih mengetahui apa apa yang paling baik bagi kita, meskipun itu menyakitkan di dada.
Mari kita berdoa :
" Ya Allah, aku bertanya tanya karena aku bingung. Ya Allah, aku bertanya tanya karena aku tidak tahu. Maafkanlah kebingungan dan kebodohanku ini, Ya Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Pengasih, Berilah ketenangan pada pikiranku, Berilah ketenangan pada hatiku, Agar aku menerima cobaanMu ini dengan lapang dada. Amin yaaa Robbal Alaminnnn"
No comments:
Post a Comment