Berita duka atau kejadian menyedihkan
bisa datang kapan saja, bahkan setelah anda memiliki seorang anak.
Layaknya para orang tua, mereka tidak ingin bersedih di depan anak-anak
mereka, karena berpikir bahwa anak-anak tidak sepantasnya ikut bersedih
karena orang tuanya sedang berduka. Yang terjadi, para orang tua
bersikap seolah segala sesuatu baik-baik saja dengan menutupi kesedihan
itu. Apakah hal tersebut baik?
Anda tidak harus menutupi kesedihan
yang sedang terjadi, karena anda sebenarnya menunjukkan rasa sedih di
depan anak-anak bukanlah hal terlarang. “jika terjadi sesuatu yang
membuat anda sedih , itu adalah emosi yang manusiawi,” ujar jan faull,
penulis buku amazing minds: the science of nurturing your child’s
developing mind with games, activities and more. “tetapi anda harus
memastikan bahwa mereka melihat anda bisa melewati kesedihan itu,
karena anda pasti tidak ingin melihat anak-anak terpengaruh pada
kesedihan anda,”
Ada banyak hal di sekitar anda yang
bisa menyebabkan kesedihan. Keluarga atau kerabat yang meninggal,
sahabat atau tetangga anda harus pindah ke negara lain dan tidak bisa
berjumpa dalam waktu yang lama, bahkan bila kebun mawar kesayangan anda
rusak dan mati akibat hama, serta segala hal yang bisa membuat rasa
sedih menghampiri anda. Jangan sembunyikan kesedihan anda, karena
anak-anak anda akan belajar bahwa orang tua mereka tetaplah manusia
biasa yang bisa bahagia sekaligus berduka.
Bagaimana jika anak anda ikut bersedih?
Hal ini justru bisa menjadi pembelajaran mereka bahwa bersedih adalah
hal yang alami dan bukan sesuatu yang menakutkan. “biarkan mereka tahu
alasan-alasan yang membuat anda bersedih, hal itu akan membantu mereka
untuk mengerti apa yang sedang anda rasakan. Anda tidak bisa selalu
menunjukkan wajah bahagia sepanjang waktu,” ujar faull. Menunjukkan
wajah bahagia di tengah rasa duka justru akan membuat anak bingung,
karena anak-anak bisa membaca bahasa tubuh bahwa anda sedang
menunjukkan kebahagiaan palsu.
Daripada anda berpura-pura bahagia, ikuti cara ini:
Biarkan mereka tahu perasaan anda.
Penting bagi anak-anak untuk tahu bahwa alasan anda bersedih bukan
karena mereka. Sehingga mereka tidak akan menduga-duga dan menyalahkan
diri sendiri.
Sampaikan dengan sederhana. Jika
anak-anak bertanya mengapa anda bersedih, beritahu alasannya dengan
penyampaian sederhana. Misalnya, “bunda sedih karena tidak bisa
mengantar dedek ke sekolah,”
Jangan terlalu lama. Anda boleh
menunjukkan rasa sedih anda, tetapi jangan terlalu lama. Katakan pada
anak-anak anda, “bunda saat ini sedang sedih, tetapi tidak akan lama,”
Katakan sesuai porsi mereka. Anda tentu
tidak bisa mengatakan bahwa anda sedih karena baru mengalami
pertengkaran hebat dengan suami. Katakan sesuai porsi usia anak anda.
Source: vemale.com
No comments:
Post a Comment