Seorang aktris baru mengalami patah hati. Parahnya, semua orang tahu
cerita sedihnya. Ia akan segera menikah dengan seorang pria, undangan
sudah tersebar, rencana masa depan seolah sudah terbentang rapi, dan
BOOM, pria ini membatalkan semuanya dalam satu malam. Dalam wawancara
eksklusifnya dengan Cosmo, wanita cantik ini berkata, “Saya tidak
pernah menyangka kalau semua akan berakhir seperti ini. We were in so
much love! Tak pernah sekalipun saya membayangkan pria yang sudah saya
pacari selama dua tahun akan melakukan hal seperti ini.”
Let’s face it... Tak
ada wanita yang ingin patah hati. Atau yang lebih sulit lagi: bercerai.
Di awal hubungan, rasanya semua begitu sweet dan menjanjikan. Anda
berdua begitu klop, ia begitu sarat afeksi, hingga Anda pun tak kuasa
untuk berkata, “This is it. Ia jodoh saya.” Tapi setahun, dua tahun,
atau bahkan belasan tahun kemudian, waktu menunjukkan sebaliknya.
Masalah demi masalah datang, atau satu ujian besar mungkin muncul dalam
relationship, yang akhirnya mengakibatkan salah satu dari Anda berkata “You know what? This is over.”
Dan
Anda pun lajang lagi. Kalau biasanya Anda pergi menghadiri sebuah
perhelatan berdua, sekarang Anda harus pergi ke mana-mana sendirian.
Kalau dulu selalu ada seseorang yang tidur di sisi Anda, sekarang
tempat tidur terasa sangat kosong. Belum lagi barang-barang yang dulu
Anda beli berdua. “Ini sofa pertama kita...” Atau kiriman bill telepon
yang mencetak nama mantan Anda besar-besar, “Untuk: Jeff S.” Rasanya
Anda ingin menyobeknya dan berteriak kencang, “JEFF SUDAH TIDAK ADA DI
SINI LAGI!”
Anda mungkin sudah curhat pada the girls. Dan cosmo
berani taruhan, reaksi mereka pasti sama: Anda harus membuka diri lagi.
Jatuh cinta lagi. Tapi satu ini saja rasanya sudah seperti mau mati.
Harus diulang lagi? Bahkan mungkin saat Anda mulai membaca artikel ini,
Anda berharap Cosmo akan memberikan tip instan untuk melupakan semua
yang pernah terjadi. Satu...Dua...Tiga, dan HAP! Anda akan menjadi
seperti baru lagi.
Well, that’s just impossible. Tapi ada tip yang bisa Cosmo berikan pada Anda sekarang. Debra Ollivier, penulis What French Women Know About Love, Sex, and Other Matters of the Heart and Mind,
berkata, “Masalah dengan wanita yang baru putus cinta adalah mereka
cenderung melarutkan diri. Larut, larut, dan semakin larut. Perpisahan
itu ya seperti batu. Kalau Anda membiarkannya menekan Anda, semakin
sesak napas Anda dibuatnya. Tapi kalau Anda mau mengangkatnya sedikit
demi sedikit, Anda akan bertahan hidup.”
Jadi, apa yang dimaksud Debra dengan ‘mengangkatnya sedikit demi sedikit’? Baca terus artikel ini. And please, stop crying.
Flip The Page
Ini adalah akhir tahun. Apakah Anda berencana untuk membeli agenda baru? That’s good. Apakah Anda berencana untuk mengisi agenda tersebut dengan sebuah ‘kehidupan’ yang baru? That’s better.
Apakah selama ini Anda selalu berambut panjang karena sang mantan ingin
rambut Anda selalu panjang? Saatnya kunjungi salon, dan potong pendek
rambut Anda. Apakah Anda tidak pernah belajar menyetir karena selama
ini si dia selalu membawa Anda ke mana-mana? Belajar menyetir, agar
Anda bisa menjadi wanita yang memegang setir sambil berdansa pada
lagu-lagu Beyonce di pagi hari. Anda tak pernah pakai baju seksi karena
dulu ia bisa mencak-mencak? Beli lima pasang body-hugging dress untuk
dipakai weekend ini. Hal apapun yang dulu Anda tidak lakukan karena
kehadiran si dia, lakukan sekarang juga. Because now, you can.
Friend More
“Go out looking for a great time, not your future partner,” tutur Adam LoDolce, dating coach dan penulis buku Being Alone Sucks!
Memang benar kalau artikel ini akan mengajarkan Anda untuk jatuh cinta
lagi, tapi semua membutuhkan proses. Dan kesalahan yang kerap dibuat
wanita adalah, mereka pergi ke luar untuk ‘berburu’, fokus mencari The
One, dan bukannya menikmati segelas cocktail lezat dan have fun. Tak
ada yang lebih atraktif di mata pria daripada seorang wanita yang
terlihat menikmati hidupnya.
Maka singkirkan pemikiran, “Saya
sendiri lagi dan saya harus segera mencari penggantinya, or my eggs
will run out!” So what? Beli margarita untuk Anda sendiri, dan
bersenang-senanglah.
No Drama Queen
It’s impossible to flirt if you keep complaining. Kekasih
Anda mungkin meninggalkan Anda untuk wanita lain. Atau relationship
Anda berakhir dengan sangat tragis, Anda harus menanggung malu. So,
your life sucks. Tapi haruskah Anda terus-menerus membicarakan hal ini?
Toh ini tak akan membantu. Teman-teman Anda pun lama-lama akan bosan
mendengar keluhan Anda . Daripada mengasihani diri sendiri, kenapa tak
lakukan sesuatu untuk mengubahnya? Maka kalau Anda nanti bertemu dengan
pria baru, please please please, jangan biarkan ia tahu apa yang baru
saja terjadi pada Anda. Simpan kisah buruk ini untuk diri Anda sendiri.
Pada masa perkenalan, ia hanya perlu tahu kalau Anda adalah wanita
lajang yang percaya diri, memesona and ready for anything!
Be Easy
Bukan
maksudnya seperti ‘wanita gampangan’ ya, tapi ini berarti setelah
melewati perpisahan yang berat, Anda harus relaks dalam menentukan tipe
pria yang akan Anda kencani selanjutnya. Banyak wanita yang berpikir,
“Mantan saya seorang lawyer. Saya tak akan pernah lagi mengencani
seorang lawyer!” atau “Jeff dulu suka sepak bola. Pacar saya berikutnya
tak boleh suka sepak bola!” Membatasi diri seperti ini sama sekali tak
ada untungnya! Merasa trauma itu boleh, tapi kalau Anda jadi begitu
‘kaku’ dan paranoid akan cinta, siapa juga yang tahan berada di sisi
Anda? Tarik napas dalam-dalam, dan akui dalam hati kalau setiap pria
mungkin berakhir berbeda dengan impresi yang ia berikan di awal jalinan
cinta. Maka tak ada gunanya untuk menilai buku dari sampulnya.
Be Busy
Triknya
bukan tentang membuat Anda terkesan ‘dingin’ dan ‘tidak butuh pria’.
Tapi ini tentang menunjukkan pada semua orang kalau ada begitu banyak
hal exciting dalam hidup Anda, yang akhirnya membuat pria ingin menjadi
bagian di dalamnya. Lagipula menurut Angelica, “Wanita yang
kehidupannya cenderung ‘sibuk’ biasanya merasa lebih fullfilled,
bahagia, dan percaya diri. Tiga karakteristik yang menjadi magnet
pria.” Hasil survei Cosmo pada 100 pria baru-baru ini: ketika mereka
diminta untuk memilih antara wanita cantik tapi clingy, dan wanita
berpenampilan ‘biasa-biasa saja’ tapi unavailable, 100 pria tersebut
memilih yang ‘biasa-biasa saja’!
Be Ambitious
Anda
mungkin punya passion yang sudah lama tak Anda kunjungi. Coba pikir
ulang, apa Anda dulu suka melukis? Atau terobsesi dengan baking
cupcakes? Dan siapa tahu, karena relationship Anda yang dulu begitu
menyita waktu, Anda jadi berhenti melakukan hal-hal yang Anda cintai
ini. Jadi ini saatnya kembali lagi! Salah satu teman Cosmo, Jessica, 34
tahun, memanfaatkan pengalaman patah hatinya untuk membuka fashion
line. “Mantan suami saya, Dani, menganggap bisnis ini terlalu beresiko.
Maklum deh ia seorang risk analyst yang sooo corporate. Jadi ia
menuntut saya untuk bekerja di bidang corporate juga. Ia tak peduli
kalau saya tak bahagia di tempat kerja.” Ketika bercerai, Jessica
memilih untuk tidak menangis lama-lama, dan sekarang ia memiliki
clothing label yang Cosmo yakin Anda semua pernah dengar. Hebatnya
lagi, ia banyak bertemu pria baru! “Pengalaman saya ini membuktikan
kalau pria lebih tertarik pada wanita yang memiliki motivasi untuk
mencapai mimpinya,” kata Jessica. “Sifat yang ambisius akan membawa
Anda kepada pria-pria yang berkualitas.” Amen!
Master The Art of Flirting
Karena
Anda akan bertemu dengan banyak pria baru, Anda perlu menguasai satu
teknik yang akan bikin kaum Adam ketar-ketir: FLIRT. Kalau Anda
penonton setia serial TV GLEE, Anda mungkin ingat bagaimana Quinn
Fabray berbagi mantra dalam menggoda pria: “It’s all about the teasing,
and not about the pleasing.” Ini memang adalah definisi sempurna,
karena menurut Thaisa Gee, dating expert dari Chicago, “So much
flirting goes on somewhere other than in person.” Artinya, Anda tak
perlu banyak bicara – tapi cukup dengan kalimat singkat dan padat, atau
lakukan lewat bahasa tubuh Anda. Percaya pada Cosmo, satu kalimat
berikut tak akan pernah gagal: “Come play.”
Learn From These Women!
Masa lalu boleh gagal...Tapi pria mana sih yang tak jatuh cinta pada mereka sekarang?
1. Olivia Wilde.
Bercerai dari sang suami karena ia tidak bisa menerima kesuksesan
karier Olivia. Tapi itu tidak menghentikannya dari menjadi aktris
terseksi saat ini dan dekat dengan Ryan Gosling, Justin Timberlake, dan
Bradley Cooper.
2. Halle Berry. Ia pernah mengencani pria
yang sangat kasar. Saat ia berhasil punya anak dengan Gabriel Aubry,
hubungan mereka malah berantakan. Tapi sekarang? Satu, ia diberi gelar
the hottest momma in Hollywood. Dua, ia mengencani si seksi Oliver
Martinez.
3. Mila Kunis. Hubungannya dengan Macaulay
Culkin mungkin berakhir tiba-tiba tanpa alasan. Tapi setelah putus,
Mila justru bersinar di Hollywood. Setiap Mila muncul di sebuah film,
Cosmo yakin kalau semua orang, termasuk Anda, ingin menontonnya.
4. Angelina Jolie.
Well, rasanya Cosmo tak perlu menjelaskan panjang lebar. Ia memang
sangat trauma dari kegagalan hubungannya dengan Billy Bob-Thornton,
tapi ia begitu handal dalam move on. Ia berakhir membuat Brad Pitt
jatuh cinta setengah mati. (Cosmo/miw)
Source: Cosmopolitan Edisi Desember 2011
No comments:
Post a Comment