Saat terjadi sesuatu yang baik, rasanya mudah saja untuk mengatakan
'memang sesuatu terjadi karena sebuah alasan'. Berbeda jika hal itu
adalah buruk dan menjengkelkan, tiada henti-hentinya kita menanyakan
'mengapa ini terjadi?'. Tidak hanya peristiwa, orang yang kita temui
setiap harinya juga hadir karena sebuah alasan; dan alasan itu selalu
positif jika kita mau berpikir secara proses, tidak hanya dari hasilnya
saja.
Seringkali kita harus berhadapan dengan situasi yang
menyakitkan, dan merasa bertemu dengan orang-orang yang salah. Sebagian
orang memilih untuk melupakan dan tidak mau tahu dengan hal-hal buruk
itu, sementara sebagian lainnya tidak bisa menerima keadaan dengan
menuntut ganti rugi dan meluapkan kemarahan atau membalas dendam.
Berapa banyak orang yang bisa berdamai dengan rasa sakit dan
menyadarinya sebagai suatu proses?
Rasa sakit, kesedihan dan
kekecewaan bukanlah sesuatu untuk dilupakan, tidak juga untuk
dihilangkan dengan menuntut balas. Cara yang terbaik untuk melaluinya
adalah dengan menerima dan mengolah rasa yang merugikan ini menjadi
sesuatu yang membangun diri. Bahkan hal buruk pun sebenarnya ikut
membentuk pola pikir dan kebijaksanaan seseorang dalam menghadapi
sesuatu.
Dalam keadaan berkelimpahan mungkin tidak pernah
terpikir untuk menghemat dan memanfaatkan fungsi barang dengan lebih
efisien. Rasa tidak berdaya karena keterbatasan memang menyakitkan;
seringkali kita dipandang remeh dan harus menahan keinginan karena
tidak mampu membeli. Namun jika dilihat sebagai proses, keadaan itu
membentuk gaya hidup yang lebih efisien, sederhana dan hemat. Pada
saatnya, ketika kesuksesan di tangan, kita bisa menjadi seorang yang
berkelimpahan dengan gaya hidup yang lebih bijak.
Berinteraksi
dengan orang yang salah akan menimbulkan kekecewaan dan juga kerugian.
Namun orang itu juga mengingatkan kita agar tidak berlaku yang sama
pada orang lain. Dia menjadi jalan bagi kita untuk belajar bagaimana
harus bersikap di saat kecewa dan jengkel. Keimanan dan prinsip hidup
benar-benar diuji dalam hal yang demikian, membentuk kita menjadi
pribadi-pribadi yang lebih matang.
Berhentilah terpuruk dan marah
karena sesuatu yang buruk, segeralah tersenyum karena Anda sedang
mendapatkan satu lagi pelajaran dan pengalaman baru.
Source : vemale.com (vem/miw)
No comments:
Post a Comment