Sunday, August 12, 2012

21 Gram, Berat Ruh Manusia


 “Al Quran menyajikan kata Ar Ruh sebanyak 21 kali.“  14 kata mengandung kata ar-ruh dan 7 kata al-ruh. Tentu, angka 21 itu bukan tanpa penjelasan.  Pengetahuan kita tentang al-ruh memang sedikit sekali, seperti telah ditegasi dalam QS 17:85 : Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” 
Kita tidak tahu batasan sedikit.  Kalau kita punya uang seribu rupiah, maka seratus rupiah itu sedikit, bisa juga 1 rupiah atau satu sen itu sedikit.  Namun sedikit menurut Allah, tentulah buat manusia bisa banyak, meski belum tentu akan menyampai esensi pengetahuan yang dibutuhkan.  Namun, ilmu tentang jiwa, perilaku, dan berbagai pengetahuan dari “sedikit” itu, telah mewarnai begitu banyak kehidupan manusia.
Jadi, apapun yang dipostingkan tentang sedikit itu, tentulah tidak untuk menjelaskan tentang ruh, tapi sekedar pengetahuan sampai dimana pengetahuan kita tentang ruh.
Mengapa 21 gram ruh menjadi menarik?
Ini sekedar otak atik gatuk saja.  Ayat yang menjelaskan pengetahuan tentang ruh itu QS Al-Israa 17:85.  Jika dijumlahkan 1+7+8+5, jumlahnya kok 21 ya?. Menjumlah-jumlahkan membagi dengan bilangan tertentu, dan lain sebagainya menjadi sistem nilai yang banyak diulas para pakar.  Saya sendiri suka mengutipnya, tentang Keseimbangan Al Qur’an.  Coba pula tengok tentang Al Fatihah begitu sempurna nya surat tersebut.  Adalah sedikit dan banyak uraian yang membuat kita berpikir ulang tentang pesan Allah kepada manusia disampaikan melalui bahasa harfiah dan bahasa ilmu yang bersifat unik dan terjaga. Pembahasan yang kemudian mengilhami banyak penulis Islam yang kerap menghitung kembali jumlah setiap kata atau huruf yang tersaji dalam al Qur’an sebagai konsumsi untuk melakukan analisis lebih lanjut.  
Pengetahuan tentang 21 gram ruh manusia adalah “kisah” yang tidak banyak kita ketahui kebenarannya.  Jadi jangan dianggap sebagai informasi yang absah kebenaran peristiwa yang dijelaskan berikut ini, yang bersumber dari sebuah journal ilmiah hampir seabad lampau,  namun menarik untuk disimak :
Sejak lama orang percaya bahwa setiap manusia itu punya ruh, dan ruh itu memiliki eksistensi fisik tertentu, tapi bagaimana membuktikannya? Pada tahun 1907, Dr. Duncan Macdougall melakukan penelitian untuk membuktikan hal tersebut. dia mencoba mengukur berat dari nyawa manusia.  Pakai timbangan khusus gitu. Duncan mengumpulkan 6 pasien yang sekarat. Pasiennya ini dipilih sakitnya yang mengakibatkan keletihan hebat, jadi matinya ga banyak gerak, biar lebih gampang ditimbang. Nah pas pasiennya ini meninggal, tiba-tiba jarum timbangannya itu bergerak menurun sebesar tiga perempat ounce (sekitar 21gram).
Setelah itu dia coba eksperimen ke 15 anjing. Ternyata pas anjing mati berat badannya ga berkurang. Ini sesuai dengan anggapan bahwa binatang tidak punya jiwa atau ruh.   Kesimpulannya, ruh manusia memiliki berat, dan saat manusia mati ruh meninggalkan tubuhnya berkurang 21 gram.
 
Tanya jawab dan pembahasan mengenai 21 gram ruh versi Dr. Duncan Macdougall ini menarik karena hasil penelitian tersebut menunjukkan ada massa yang berkurang (hilang) ketika seseorang tiba pada kematiannya?.  Ada yang terjadi langsung dan ada yang beberapa saat kemudian setelah dinyatakan meninggal.
Ada juga film tentang 21 gram ruh manusia.  Film yang udah berumur juga.  Kisahnya begini :
MAUT bisa datang dengan beribu cara, dan itulah takdir. Betapapun gentar atau gagahnya seseorang dalam menyambutnya, toh el-maut tetap menimbulkan kegetiran bagi yang ditinggalkannya. Dan begitu seseorang mati, konon berat jasadnya menjadi lebih ringan 21 gram.
Nah, film 21 grams garapan Alejandro Gonzalez Inarr ini kira-kira bercerita tentahg ”sesuatu” sebelum kita kehilangan yang ”21 gram” itu. Tentang harapan, rasa putus asa, juga daya tahan sebelum mati menghampiri.
Film yang kali pertama diputar di Venice International Film Festival 2003 ini memasang aktor-aktor kelas Oscar, seperti Sean Pen, Benicio Del Toro, dan Naomi Watts. Kisah 21 grams beranjak dari skenario Guillermo Arriaga. Kerja bareng antara Arriaga dan Inarritu ini adalah untuk kali kedua, setelah mereka sukses menggarap Amores Perros yang masuk nomenee di ”Academy Award”.
Alkisah, Paul Rivers (Sean Pen), seorang profesor perguruan tinggi, menderita gagal jantung. Didampingi istrinya, Mary (Charlotte Gainsbourg), ia menjalani bahtera yang serba payah. Selain karena ke mana-mana Rivers harus menenteng tabung oksigen, Mary ternyata juga mengalami gangguan pada alat reproduksinya sulit hamil.
Satu-satunya kemungkinan yang akan membuat keduanya akan bertahan hidup adalah jika ada seseorang yang rela menyumbangkan jatung untuk Rivers. Sedangkan Mary mesti menjalani inseminasi buatan agar bisa hamil.
Pada kisah yang lain, Christina Peck (Naomi Watts) menjalani hidup yang bahagia dan ideal bersama suaminya, Michael (Danny Huston) dan dua putri anak mereka. Dan pada kisah ketiga, Jack Jordan (Benicio Del Toro), mantan narapida yang telah kembali ke jalan Tuhan, hidup bersahaja bersama istrinya, Mariane (Melissa Leo) serta dua anak mereka.
Hingga suatu hari, truk yang dikemudikan Jordan menyambar Michael beserta dua putrinya. Karena panik, Jordan melarikan diri. Dari kecelakaan inilah sebuah kisah muncul, mempertautkan tiga kelurga yang sebelumnya tak pernah bersentuhan satu sama lain.
Begitulah. Anak-anak Michael meninggal, sedangkan ia sendiri hampir pasti tak bisa diselamatkan. Akhirnya, dalam keadaan genting, istrinya, Christina atas rekomendasi dokter mendonorkan jantung suaminya.
Bisa ditebak, jantung itu dicangkokkan kepada Rivers. Dan Jordan, atas nama tanggung jawabnya kepada Tuhan, menyerahkan diri ke Kepolisian. Ia dipenjara selama dua tahun. Tapi film ini tidak berakhir sesederhana itu.
Rivers yang merasa berutang budi, berusaha menemukan si pendonor. Hingga akhirnya ia menemukan Christina yang sedang menuju depresi. Sementara itu, di dalam penjara Jordan kembali ke sifatnya yang asli. Ia menghujat Tuhan atas segala takdir yang tak pernah dapat ia mengerti dengan akal sehatnya.
Kisah semakin rumit dan pelik ketika diam-diam Rivers dan Christina saling jatuh cinta. Dan atas nama cinta, juga balas budi, Rivers pun berniat membalaskan sakit hati Christina atas kelalaian Jordan yang mengakibatkan anak-anaknya mati.
Dari rangkaian itu, maka makna sebuah nyawa pun menjadi dialektika yang menyayat-nyayat antara Rivers, Christina, dan Jordan. Simak, misalnya, kegelisahan batin Rivers ketika jantungnya yang kedua itu ternyata juga mulai mengalami kegagalan. Ia pun seperti bertanya, ”Apa arti 21 gram dari tubuh kita jika kita ternyata rela melepaskannya?” (Benny Benke-79)

Dari sumber lain ada yang lebih tidak masuk akal lagi, yaitu menjelaskan komposisi massa dari ruh :
61,2% oksigen; 22,85% karbon; 10 % hidrogen; 2.57% nitrogen; 01.42% kalsium; 01.11% fosfor; 0,2% sulfur; 0.2% potasium; 0,2% kalium; 0.14%sodium; 0,14% natrium; 0,12% Klorin; 0.027% Mg; 0,26% Silika; 0.006% Besi;  0.0037% Flor; 0,0033% Seng; 00046% Rubidium, Stransium; 0,00029% Bromin; 0.00017 % Lead; 0,0001% Tembaga; 0,00009% Aluminium; 0,00007% Kadmium; 0,00003% Boron; 000 002% Mangan; 0,00002% Iodine; 00001% Nikel; 0,00001% altin; 000 003 % Chrome; 0. 000002 % Kobalt; 0.000002% Cesium; 0.000001 % Uranium.
Itulah yang dinamai 21 gram “SEMANGAT”.  Saya tak jelas dari sumber mana ini, hanya dari sebuah forum di Turki.  Tidak ada penjelasan bagaimana mengukur dan menimbangnya?. 
Namun, jelas bahwa Ruh adalah “sesuatu” yang ditiupkan Allah kepada raga manusia.  Penjelasan mendalam dan menarik diuraikan oleh seorang dosen IAIN : Konsepsi Nafs dalam Al Qur’an.
Hubungan dengan informasi Al Qur’an tentang penyebutan al-ruh 21 kali.
Hanya sebuah kebetulan saja !, sebuah informasi yang sedikit itu yang kita ketahui.  Wallahu’alam.( agar kita tidak menyekutukan Allah swt )  Ruh adalah misteri ilahiah yang kita tidak mengetahui, kecuali sedikit saja.  Subhanallah.

No comments:

Post a Comment