Monday, June 4, 2012

Menangis Tingkatkan Imun Tubuh

Jangan menangis! Menangis itu hanya untuk orang lemah. Seseorang yang keras hati mungkin akan mengatakan hal itu pada Anda. Namun segala hal diciptakan untuk suatu alasan, termasuk tangis yang tidak bisa ditahan lagi. Ternyata tangisan tidak hanya berfungsi menyalurkan emosi sehingga Anda bisa lebih baik secara mental, namun tangisan juga punya fungsi fisiologis yang tidak remeh.

 Seperti diberitakan di DailyMail, bukti-bukti penelitian menunjukkan bahwa menangis bisa membantu regulasi sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi di tahun 2005 meminta 60 pasien eksema dan alergi bahan latex untuk melihat film Kramer vs Kramer. Film yang dibintangi Meryl Streep ini terkenal menguras air mata penonton, sehingga bisa menjadi perangsang tangisan yang ampuh. Bahan latex disentuhkan ke kulit mereka sebelum dan sesudah menonton film tersebut, dan reaksi alerginya diukur.

 Mereka yang menangis, reaksi alergi latex setelah menonton film tersebut lebih berkurang dibandingkan pasien yang tidak menangis. Kulit pasien yang menangis juga memiliki tingkat peradangan (immunoglobulin) lebih rendah, yang biasa muncul karena reaksi alergi. Sebuah studi di Jepang atas pasien-pasien dengan penyakit auto-immune rheumatoid arthritis membuktikan bahwa mereka yang menangis lebih tidak merasa sakit dan memiliki gejala yang lebih sedikit daripada mereka yang tidak menangis. Tes darah juga menunjukkan segera setelah seseorang menangis, senyawa kimia yang membuat reaksi alergi semakin parah menjadi lebih rendah dan si pasien lebih bisa mengontrol kondisinya dengan lebih baik untuk setahun ke depannya.
 Para ahli menyebut-nyebut penemuan ini sebagai bukti bahwa air mata berperan sebagai katup pelepasan yang membantu tubuh membuang hormon stres, si penyebab berbagai masalah kesehatan di tubuh. Menangis biasanya juga diikuti dengan aktivitas sistem nervous parasympathetic yang bisa menenangkan tubuh setelah terkena stres. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa menangis juga meningkatkan kadar oxytocin dalam tubuh, si hormon cinta yang juga menghambat hormon cortisol pemicu stres. (vemal.com/miw)

No comments:

Post a Comment